Layanan vaksinasi di RSUD Mataram masih tutup setelah libur lebaran

id layanan,rsud,mataram

Layanan vaksinasi di RSUD Mataram masih tutup setelah libur lebaran

Ilustrasi: anteran pasien di loket pendaftaran Rumah Sakit Umum (RSUD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, hari pertama masuk setelah libur Idul Fitri 1443 Hijriah. Senin (9/5-2022( (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan layanan vaksinasi COVID-19 baik primer maupun booster pada hari pertama kerja setelah libur dan cuti bersama Lebaran 2022 masih tutup karena stok vaksin kosong.

"Kami tidak ada stok vaksin, jadi hari ini terpaksa layanan tutup sementara," kata Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Mataram dr Hj Ni Ketut Eka Nurhayati di Mataram, Senin.

Eka mengatakan untuk membuka kembali layanan vaksinasi COVID-19, pihaknya segera meminta stok vaksin ke Dinas Kesehatan setempat.

"Kalau hari ini kita dapat stok, besok layanan vaksinasi bisa kita buka lagi begitu juga sebaliknya. Intinya, kalau ada stok vaksin layanan vaksinasi kita buka," katanya.

Berdasarkan, data dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB tertanggal 7 Mei 2022, tercatat cakupan layanan vaksinasi dosis ketiga di Kota Mataram sudah mencapai 18,83 persen atau 59.242 orang.

Sementara untuk cakupan dosis pertama sesuai data tersebut, tambahnya, tercatat 366.909 orang atau 116,26 persen dan dosis kedua 89,43 persen atau 282.218 orang.

Sementara untuk layanan poliklinik, lanjut Eka, hari pertama masuk sudah langsung dibuka untuk semua poliklinik.

"Bahkan akibat libur panjang, terjadi antrean panjang pasien di loket pendaftaran. Sampai pukul 10.00 Wita, pasien yang mendaftar sudah di atas 500 orang," katanya.

Sementara untuk jumlah keseluruhan layanan hari ini, menurutnya, baru bisa diketahui pasti setelah layanan pendaftaran tutup pada pukul 12.00 Wita.

"Laporan akhir layanan pendaftaran pasien di poliklinik, kami dapatkan sebanyak 609 orang," katanya.

Eka menambahkan tingkat kunjungan pasien yang mencapai di atas 500 orang tersebut kemungkinan akan terjadi dalam beberapa hari ke depan, dan akan kembali normal pekan depan.