Davos, Swiss (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mempercepat implementasi dari kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Swiss. Percepatan kerja sama tersebut ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman atau MoU antara Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid dan President of Economiesuisse (Serikat Perdagangan dan Ekonomi Swiss) Christoph Mader dan President of Innosuisse (Badan Inovasi Swiss) Andre Kudelski yang dilakukan di Davos, Swiss, Selasa (24/5) malam waktu setempat.
"Intinya bagaimana Indonesia dan Swiss bisa membangun kerja sama lebih ketat lagi, khususnya langsung kepada project yang bisa dilakukan," kata Arsjad kepada ANTARA.
Kerja sama tersebut, lanjut dia, di antaranya membahas upaya untuk membangun human capital melalui sejumlah cara seperti vokasi. Kedua, berbicara mengenai business matching antara UMKM di Indonesia dan Swiss.
"Jadi, setelah tanda tangan, tidak hanya tanda tangan saja, tetapi yang paling penting action plan-nya apa. Jadi, kami sudah mulai mendiskusikan project-nya apa," kata dia.
Selain action plan, Kadin, Economiesuisse, dan Innosuisse juga membangun council (dewan) bersama antara Indonesia dan Swiss yang akan membahas mengenai perdagangan dan investasi.
Baca juga: DEN mendukung dunia usaha detailkan transisi energi dalam forum G20
"Ini sustainable council jadi walaupun perdagangan dan investasi harus ada sustainabilty, ya, karena kami memikirkan ke depan," ucapnya.
Lebih lanjut Arsjad menuturkan bahwa kerja sama Kadin dengan Economiesuisse akan saling menguntungkan ekonomi kedua negara dengan memanfaatkan jaringan sektor swasta dan publik masing-masing serta bertindak sebagai platform untuk memfasilitasi business matching dan dialog dengan mitra potensial.
Sementara itu, kerja sama dengan Innosuisse memegang peranan penting untuk mempercepat pertumbuhan UMKM dan meningkatkan inklusi digital melalui program inovasi berbasis sains, transfer pengetahuan, dan pendanaan proyek.
"Saya yakin bahwa melalui MoU ini dapat mencapai lebih banyak dan bisa terus memberikan pertumbuhan ekonomi yang lebih tangguh dan berkelanjutan," kata Arsjad.