Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta dunia usaha untuk memanfaatkan likuiditas pasar guna menarik investasi ke tanah air, mengingat pemanfaatannya akan memperkuat daya beli masyarakat dan mempercepat perputaran ekonomi.
“Tantangan terbesar adalah bagaimana bisa mengonversi likuiditas di atas menjadi likuiditas di lapangan. Karena perputaran uang terjadi karena adanya spending dan pergerakan ekonomi. Jadi konversi ini harus dilakukan secepat mungkin,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie dalam pernyataan di Jakarta, Jumat.
Ia menyampaikan, pihaknya mengapresiasi Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang telah menyediakan likuiditas ke sistem perekonomian. Namun, Anindya menekankan pentingnya upaya untuk mengonversi likuiditas tersebut menjadi investasi nyata di lapangan.
Lebih lanjut, selain investasi riil, ia turut mendorong upaya pendalaman pasar modal agar lebih banyak perusahaan nasional dapat melakukan penawaran umum (listing) di bursa. Langkah ini diyakini bisa memperluas akses pembiayaan dan memperkuat ekosistem investasi nasional.
“Pasar modal adalah salah satu cara untuk risk financing. Kalau likuiditas keuangan sudah ada dan pembiayaan berbasis ekuitas juga kuat, seharusnya ekonomi bisa berjalan dengan baik,” ujar Anindya lagi.
Baca juga: PTPN IV wujudkan industri sawit berkelanjutan
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan penempatan Rp200 triliun dana pemerintah ke bank anggota Himbara mengubah pandangan terhadap kondisi fiskal nasional, yang kini dianggap memiliki cadangan uang melimpah.
"Tiba-tiba mengubah image fiskal kita tadinya 'gak' punya duit sekarang kebanyakan duit," kata Purbaya di Jakarta, Kamis (9/10).
Baca juga: Kemenperin membuka peluang impor gas AS guna turunkan tarif resiprokal
Purbaya menyampaikan pengalihan uang tersebut ke bank Himbara memberikan banyak manfaat terhadap perekonomian, seperti meningkatkan likuiditas, memacu konsumsi dan investasi, serta menumbuhkan kredit.
Ia mengungkapkan dari laporan bank penerima dana tersebut, realisasi serapan likuiditas yang telah disalurkan kini mencapai Rp112,4 triliun atau 56 persen. Rinciannya yakni Bank Mandiri sudah menyalurkan Rp40,6 triliun dari Rp55 triliun yang diterima, BRI Rp33,9 triliun dari total anggaran yang diterima Rp55 triliun, serta BNI sudah menyalurkan Rp27,6 triliun dari total dana yang diterima Rp55 triliun.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kadin minta pengusaha manfaatkan likuiditas pasar guna tarik investasi
