Chicago (ANTARA) - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), memperpanjang kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut karena dolar AS terus melemah setelah data ekonomi menunjukkan bahwa Amerika Serikat secara teknis telah memasuki resesi.
Kontrak harga emas berjangka untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange terangkat 12,6 dolar AS atau 0,71 persen, menjadi ditutup pada 1,781,80 dolar AS per ounce, setelah sempat mencapai level tertinggi sesi di 1.784,60 dolar AS.
Sementara itu kontrak harga emas berjangka untuk pengiriman Agustus yang berakhir Jumat (29/7/2022), menyelesaikan sesi dengan kenaikan 12,60 dolar AS atau 0,7 persen, menjadi berakhir di 1.762,90 dolar AS, setelah menyentuh tertinggi sesi di 1.765,85 dolar AS.
Untuk minggu ini kontrak harga emas Agustus naik 2,1 persen, terbesar sejak kenaikan 4,2 persen selama seminggu hingga 25 Februari. Harga emas berjangka untuk Agustus melonjak 31,20 dolar AS atau 1,8 persen menjadi 1.750,30 dolar AS pada Kamis (28/7/2022), setelah terdongkrak 1,40 dolar AS atau 0,08 persen menjadi 1.719,10 dolar AS pada Rabu (27/7/2022), dan melemah 1,40 dolar AS atau 0,08 persen menjadi 1.717,70 dolar AS pada Selasa (26/7/2022).
Dolar melemah di tengah penurunan tajam dalam imbal hasil obligasi pemerintah setelah investor menafsirkan ekonomi AS yang menyusut sebagai satu lagi alasan bagi Federal Reserve (Fed) untuk mengurangi langkah pengetatannya.
Baca juga: Emas tergelincir 10,5 dolar tertekan "greenback" lebih kuat
Greenback yang diperdagangkan berlawanan dengan emas, telah jatuh hampir satu persen jika digabungkan dalam dua hari terakhir terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya. Grafik emas menunjukkan bahwa logam mulia itu dapat terus naik hingga 1.800 dolar AS, jika dolar dan imbal hasil obligasi mundur lebih jauh dari proyeksi kenaikan suku bunga Federal Reserve yang lebih lembut sepanjang sisa tahun ini.
"Risiko kenaikan persentase penuh oleh The Fed sudah lama hilang," kata Analis OANDA, Ed Moya. Data ekonomi yang dirilis Jumat (29/7/2022) juga mendukung emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS, ukuran inflasi, melonjak 1,0 persen pada Juni, kenaikan terbesar sejak September 2005 dan menyusul kenaikan 0,6 persen pada Mei.
Baca juga: Harga emas naik tipis 1,4 dolar AS
Dalam 12 bulan hingga Juni, indeks harga PCE naik 6,8 persen, kenaikan terbesar sejak Januari 1982 dan menyusul kenaikan 6,3 persen tahun ke tahun pada Mei. Inflasi tampak memanas pada Juni.
Institute for Supply Management Chicago Business Barometer turun menjadi 52,1 pada Juli dari 56 pada Juni, pembacaan terendah sejak Agustus 2020 dan juga lebih rendah dari perkiraan para ekonom untuk pembacaan stabil di 56.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 32,9 sen atau 1,66 persen, menjadi ditutup pada 20,197 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 13 dolar AS atau 1,48 persen, menjadi ditutup pada 889,80 dolar per ounce.
Berita Terkait
Harga emas hari ini naik ke angka Rp1,491 juta per gram
Selasa, 19 November 2024 10:02
Harga emas hari ini naik Rp8.000 jadi Rp1,476 juta per gram
Senin, 18 November 2024 9:42
Harga emas hari ini turun tipis Rp2.000 jadi Rp1,468 juta per gram
Sabtu, 16 November 2024 11:23
Harga emas hari ini naik tipis Rp4.000 jadi Rp1,470 juta per gram
Jumat, 15 November 2024 10:03
Harga emas hari ini turun Rp11.000 jadi Rp1,466 juta per gram
Kamis, 14 November 2024 9:11
Harga emas hari ini turun Rp5.000 jadi Rp1,477 juta/gram
Rabu, 13 November 2024 9:33
Emas bisa tumbuh 7 persen meski imbas Trump menang
Selasa, 12 November 2024 17:57
Harga emas hari ini merosot Rp35.000 jadi Rp1,482 juta per gram
Selasa, 12 November 2024 9:27