Jambi (ANTARA) - Pemerintah mendukung pengembangan minyak sawit merah di Provinsi Jambi sebagai salah satu alternatif minyak goreng bagi masyarakat. Dukungan ini dikatakan secara langsung oleh Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan saat prosesi peletakan batu pertama pendirian pabrik minyak sawit tanpa uap (PMTU) yang diaplikasikan dalam pengolahan tandan buah segar (TBS) menjadi premium palm oil (PPO) milik PT Nusantara Green Energy di Batang Hari, Jambi, Selasa (2/8).
"Pabrik ini nantinya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dahulu. Pabrik ini dari TBS diolah menjadi CPO dan diolah menjadi minyak merah, investasinya murah hanya Rp20 miliar kira-kira 10 ton," kata Mendag.
Dengan adanya pabrik minyak merah ini, dia berharap Provinsi Jambi tidak perlu membeli minyak dari Pulau Jawa. "Investasinya murah, tiap kabupaten bisa bikin, enggak perlu beli minyak di Jawa, ongkosnya mahal," terangnya.
Mendag mengatakan bahwa penggunaan minyak merah untuk memasak memang masih asing bagi masyarakat. Namun, minyak merah masih memiliki vitamin yang utuh, yakni kaya akan vitamin A.
Baca juga: HKTI inginkan larangan ekspor CPO dapat dicabut
Baca juga: Importir minyak sawit India menghentikan pembelian dari pemasok Malaysia
"Minyak merah yang vitaminnya masih utuh. Hanya saja bagaimana upaya agar masyarakat menerima minyak merah itu. Itu lebih baik cuma hasil masakan tidak kinclong, tidak bening seperti minyak goreng pada umumnya tetapi vitaminnya tinggi,"katanya menjelaskan.
Gubernur Jambi Al Haris menyebutkan luas kebun sawit di provinsi ini mencapai 1,2 juta hektare, sedangkan jumlah pabrik kelapa sawit (PKS) di Jambi baru 80 PKS. Menurut analisis, kata dia, kebutuhan PKS di Jambi masih sebanyak 21 PKS lagi. "Ini kalau sudah ada tambah satu, artinya kurang 20 PKS lagi," kata Gubernur.
Gubernur Jambi berharap ekonomi yang saat ini mulai pulih dari pandemi COVID-19 membawa semangat bagi pengusaha untuk kembali berinvestasi di provinsi ini agar semangat petani di Jambi bergairah. "Mudah-mudahan tidak ada lagi kendala dari harga TBS ini, kami berharap pada bulan Agustus ada peningkatan harga luar biasa agar petani sejahtera," pungkas Gubernur.
Berita Terkait
Pabrik Atsiri di Bangka motivasi masyarakat tanam pohon sapu-sapu
Jumat, 22 Desember 2023 7:01
Teten sebut pabrik minyak makan merah boleh dibuat lewat koperasi
Sabtu, 9 Juli 2022 4:53
Behenti beroperasi, satu pabrik minyak sawit di Mukomuko
Selasa, 14 Juni 2022 6:10
NTB punya pabrik minyak kayu putih terbesar di dunia
Sabtu, 14 Desember 2019 10:40
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18