Damkar Mataram mengedukasi warga melalui video mitigasi bencana

id damkar,mataram,kebakaran

Damkar Mataram mengedukasi warga melalui video mitigasi bencana

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Mataram Ki Agus M Idrus. ANTARA/Nirkomala

Mataram (ANTARA) - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah menyiapkan video tentang mitigasi bencana kebakaran sebagai wadah edukasi warga terkait pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

"Untuk program sosialisasi dan edukasi, sekarang kita siapkan video yang bisa diputar dimana saja dan kapanpun," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Mataram Ki Agus M Idrus di Mataram, Rabu.

Menurutnya, edukasi melalui video ini cukup efektif membantu timnya dalam program sosialisasi hingga ke tingkat lingkungan bahkan ke sekolah-sekolah dan bisa diputar pada waktu-waktu tertentu seperti saat masa pengenalan lingkungan sekolah.

Akan tetapi, lanjutnya, edukasi secara langsung juga masih tetap dilakukan, baik di tingkat kelurahan, instansi pemerintah, dan sekolah-sekolah sesuai permintaan.

Untuk edukasi secara langsung biasanya tim Damkar juga memberikan edukasi tentang penggunaan alat pemadam api ringan (Apar) yang ada di setiap kantor atau lembaga swasta.

"Mereka rata-rata punya Apar, tapi belum tahu cara penggunaannya. Minggu lalu kita berikan edukasi di RS Bhayangkara, dan PLN," sebutnya.

Sementara untuk pelajar, tambah Agus, selain tim Damkar datang ke sekolah, banyak juga sekolah yang mengajak siswanya langsung ke Kantor Damkar.

"Hampir tiap minggu ada saja siswa sekolah baik tingkat TK maupun SD untuk belajar mengenal cara pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran sebagai upaya mengurangi risiko," katanya.

Lebih jauh Agus mengimbau masyarakat agar tetap siaga bencana kebakaran, apalagi saat ini masuk musim kering dan angin kencang. Jangan sampai ada warga yang membakar sampah sembarangan.

Seperti kasus yang terjadi belum lama ini di Kelurahan Monjok, dimana kebakaran dipicu karena warga yang membakar sampah, dan pada hari yang sama juga terjadi kebakaran di Pagutan karena ledakan gas elpiji.

Agus mengatakan, rata-rata kasus kebakaran yang terjadi selama ini dipicu karena korsleting listrik. "Untuk itu kita terus mengimbau warga agar tetap waspada terhadap potensi bencana kebakaran," ujarnya.

Sementara menyinggung tentang jumlah kasus kebakaran selama tahun 2022 sampai bulan Agustus ini, Agus tidak dapat menyebut secara detail.

"Yang saya ingat untuk di bulan Agustus ini baru 2 bencana kebakaran. Semoga tidak ada tambahan lagi," kata Agus yang ditemui seusai menghadiri kegiatan di Kantor Wali Kota Mataram.