1.429 GURU DI MATARAM BELUM IKUTI SERTIFIKASI

id

     Mataram, 21/2 (ANTARA) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan melaksanakan program sertifikasi terhadap 1.429 guru secara bertahap dengan menyesuaikan kemampuan anggaran.

     "Hingga kini baru sekitar 50 persen lebih guru yang telah bersertifikat, sisanya akan ditangani pada tahap berikutnya," kata Kepala Dikpora Kota Mataram H. Ruslan Effendy di Kota Mataram, Selasa.

     Dalam acara penyerahan sertifikat kepada guru, dia mengatakan bahwa pihaknya pada tahun 2012 mendapat kuota untuk sertifikasi sebanyak 813 orang guru, atau naik dari jatah pada tahun lalu sebanyak 634 orang.

     Ia menegaskan bahwa sertifikasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan sekaligus meningkatkan mutu guru dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.

     Sementara itu, Wali Kota Mataram H. Ahyar Abduh mengatakan bahwa program prioritas dalam bidang peningkatan sumber daya manusia (SDM) adalah memosisikan pendidikan sebagai faktor penting dan strategis dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan di daerahnya.

     Untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan di Kota Mataram, kata dia, pihaknya telah mengalokasikan dana operasional sekolah (BOS) daerah sebesar Rp3,8 miliar.

     "Penyerahan sertifikat merupakan tanda bahwa kualitas guru cukup memadai, dan ini harus dibarengi dengan peningkatan mutu pendidikan di masing-masing sekolah," ujarnya.

     Wali Kota mengatakan, pada tahun 2013, akan ada evaluasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bisa berpengaruh kepada guru yang sudah mengikuti program sertifikasi.

     "Apabila ada guru yang menyalahgunakan sertifikat yang sudah diberikan, sertifikat tersebut bisa dicabut," katanya.

     Menurut data, hingga kini jumlah guru di Kota Mataram yang telah bersertifikasi sebanyak 1.847 guru yang terdiri atas guru taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menegah pertama, sekolah menegah atas, dan guru sekolah menegah kejuruan.

     Mereka terdiri atas guru yang telah berstatus pegawai negeri sipil (PNS) sebanyak 1.662 orang dan  non-PNS sebanyak 185 orang.

(*)