Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) menggunakan material dengan tingkat kandungan dalam negeri sebesar 79 persen untuk membangun infrastruktur ketenagalistrikan di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Nusra).
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Nusra Wahidin, di Mataram, Rabu, mengatakan telah menyelesaikan pembangunan sebanyak 36 saluran udara tegangan tinggi (SUTT) sepanjang 2.677 kilometer sirkit (kms) dan 68 gardu induk dengan total kapasitas 2.040 mega volt ampere (MVA).
"Untuk merealisasikan pembangunan tersebut, PLN menggunakan material dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) rata-rata sejumlah 79 persen," katanya.
Ia mengatakan SUTT dan gardu induk merupakan sarana infrastruktur ketenagalistrikan yang berfungsi menyalurkan energi listrik dari pusat pembangkit listrik menuju pusat beban atau permintaan pelanggan.
Proses konstruksi sistem transmisi yang dilaksanakan PLN, baik pada sisi pekerjaan sipil dan elektro mekanikal dominan ditopang produksi dalam negeri.
Menurut Wahidin, dengan angka rata-rata capaian TKDN sebesar 79 persen menunjukan bahwa kontribusi dalam negeri untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan memberikan gambaran peranan penting industri dalam negeri pada rantai pasok infrastruktur tenaga listrik.
"Arahan dari Direktur Utama PLN sudah sangat jelas, dan tentunya sangat selaras dengan visi perusahaan, sehingga pada tatanan eksekusi proyek ketenagalistrikan yang kami laksanakan, harus mencerminkan perwujudan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
Ia menyebutkan sistem transmisi yang sudah terealisasi pembangunannya, seperti sistem transmisi looping (ring) Lombok, tol listrik Sumbawa, tol listrik Flores, dan tol listrik Timor.
Semua infrastruktur itu sudah beroperasi secara maksimal akan meningkatkan keamanan dan keandalan operasi serta layanan pelanggan meningkat.
Untuk terus meningkatkan keandalan sistem, lanjut Wahidin, sesuai rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) 2021-2030, PLN akan membangun saluran tegangan tinggi, di antaranya Sistem Timor: SUTT Kupang-Naibonat, Sistem Flores: SUTT PLTMG Labuan Bajo-GI Bajo, dan jalur Maumere-Larantuka.
Selain itu, Sistem Sumbawa: SUTT Taliwang-Maluk, Sistem Lombok: SUTT Mataram-Mantang, dan Jeranjang-Sekotong.
"Prioritas pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan kedepannya akan menjawab tantangan penyediaan energi listrik, keandalan sistem, menurunnya losses, pendorong terbukanya aktifitas ekonomi di segala sektor, dan tentunya penghematan pada biaya pokok penyediaan tenaga listrik," ucap Wahidin.
Berita Terkait
PLN UID Bali menjamin keandalan listrik saat WWF Ke-10
Jumat, 17 Mei 2024 20:44
Cerita Srikandi PLN terangi Desa Sebotok 24 jam nonstop
Jumat, 17 Mei 2024 13:51
PLN optimalkan infrastruktur kelistrikan selama WWF
Kamis, 16 Mei 2024 19:37
Menuju rasio elektrifikasi 100 persen, PLN bangun jaringan listrik perdesaan menuju Desa Tepal di Sumbawa
Kamis, 16 Mei 2024 11:23
PLN UIP Nusra selesaikan pembayaran kompensasi tahap pertama lahan SUTT PLTMG Flores
Selasa, 14 Mei 2024 21:00
Sektor kesehatan dan pendidikan di Desa Sebotok kini nikmati listrik PLN 24 jam
Senin, 13 Mei 2024 18:44
UMKM Desa Sebotok mulai bangkit berkat listrik 24 jam, Rumah BUMN PLN siap support
Minggu, 12 Mei 2024 18:09
PLN-BNN cegah penyalahgunaan narkoba di Bima dan Dompu
Minggu, 12 Mei 2024 1:02