Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengingatkan bahwa peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 RI merupakan momentum yang tepat bagi masyarakat untuk meningkatkan kesehatan keluarga.
"Momentum peringatan hari kemerdekaan ini perlu dimanfaatkan masyarakat untuk makin fokus pada kualitas kesehatan keluarga, sesuai dengan tema peringatan HUT RI 'Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat'," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.
Saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Jumat, Hasto menjelaskan bahwa kualitas kesehatan keluarga merupakan hal yang sangat penting guna menciptakan generasi emas yang unggul dan berkualitas.
"Ini penting sekali, anak cucu harus menjadi generasi yang berkualitas, untuk mendukung itu perlu perilaku hidup bersih dan sehat serta pemenuhan gizi seimbang, termasuk protein hewani, serta menjaga lingkungan yang bersih sesuai dengan tujuh pilar dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau Germas," katanya.
Hasto menjelaskan Germas meliputi tujuh pilar, yakni melakukan aktivitas fisik, makan buah dan sayur, tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, menjaga kebersihan lingkungan, dan menggunakan jamban.
"Momentum peringatan hari kemerdekaan ini perlu dimanfaatkan masyarakat untuk makin fokus pada kualitas kesehatan keluarga, sesuai dengan tema peringatan HUT RI 'Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat'," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.
Saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Jumat, Hasto menjelaskan bahwa kualitas kesehatan keluarga merupakan hal yang sangat penting guna menciptakan generasi emas yang unggul dan berkualitas.
"Ini penting sekali, anak cucu harus menjadi generasi yang berkualitas, untuk mendukung itu perlu perilaku hidup bersih dan sehat serta pemenuhan gizi seimbang, termasuk protein hewani, serta menjaga lingkungan yang bersih sesuai dengan tujuh pilar dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau Germas," katanya.
Hasto menjelaskan Germas meliputi tujuh pilar, yakni melakukan aktivitas fisik, makan buah dan sayur, tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, menjaga kebersihan lingkungan, dan menggunakan jamban.
"Dalam Perpres 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN diberi amanah sebagai koordinator percepatan penurunan stunting atau masalah kekerdilan pada 2024, dengan target menurun menjadi 14 persen. Untuk itu, BKKBN terus mensosialisasikan berbagai upaya strategis, salah satunya melalui Germas," katanya.
Hasto mengatakan dengan menerapkan sejumlah pilar dalam Germas, seperti makan buah dan sayur, tidak merokok, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, menjaga kebersihan lingkungan hingga penggunaan jamban, dapat mendukung upaya penurunan stunting.
"Misalnya, pilar dalam Germas mengenai pentingnya makan buah dan sayur, lalu ditambah dengan nutrisi lain seperti protein hewani dan lain sebagainya merupakan upaya pemenuhan gizi agar anak tidak mengalami stunting," katanya.
Begitu juga dengan pilar mengenai pemeriksaan kesehatan secara berkala, kata dia, sangat penting bagi calon pengantin untuk memastikan calon ibu tidak anemia, karena meningkatkan risiko melahirkan bayi stunting.
Selanjutnya, kata dia, pilar dalam Germas mengenai upaya menjaga kebersihan lingkungan dan penggunaan jamban sangat mendukung upaya peningkatan kualitas keluarga.
"Kondisi kesehatan anak sangat penting untuk memastikan tumbuh kembangnya. Anak-anak yang tumbuh di lingkungan dengan sanitasi yang buruk lebih berisiko terserang penyakit dan masalah kesehatan yang bisa menghambat pertumbuhannya," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BKKBN: HUT RI momentum tingkatkan kesehatan keluarga
"Dalam Perpres 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN diberi amanah sebagai koordinator percepatan penurunan stunting atau masalah kekerdilan pada 2024, dengan target menurun menjadi 14 persen. Untuk itu, BKKBN terus mensosialisasikan berbagai upaya strategis, salah satunya melalui Germas," katanya.
Hasto mengatakan dengan menerapkan sejumlah pilar dalam Germas, seperti makan buah dan sayur, tidak merokok, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, menjaga kebersihan lingkungan hingga penggunaan jamban, dapat mendukung upaya penurunan stunting.
"Misalnya, pilar dalam Germas mengenai pentingnya makan buah dan sayur, lalu ditambah dengan nutrisi lain seperti protein hewani dan lain sebagainya merupakan upaya pemenuhan gizi agar anak tidak mengalami stunting," katanya.
Baca juga: Responsif dan luhur nilai jalankan program turunkan stunting
Begitu juga dengan pilar mengenai pemeriksaan kesehatan secara berkala, kata dia, sangat penting bagi calon pengantin untuk memastikan calon ibu tidak anemia, karena meningkatkan risiko melahirkan bayi stunting.
Selanjutnya, kata dia, pilar dalam Germas mengenai upaya menjaga kebersihan lingkungan dan penggunaan jamban sangat mendukung upaya peningkatan kualitas keluarga.
"Kondisi kesehatan anak sangat penting untuk memastikan tumbuh kembangnya. Anak-anak yang tumbuh di lingkungan dengan sanitasi yang buruk lebih berisiko terserang penyakit dan masalah kesehatan yang bisa menghambat pertumbuhannya," katanya.
Berita Terkait
Berikut pesan Dankormar untuk prajurit petarung di HUT Ke-79 Korps Marinir
Minggu, 17 November 2024 21:30
Mendagri dapat kejutan ultah saat tinjau Rusun Pasar Rumput
Senin, 28 Oktober 2024 7:41
Rasio elektrifikasi di NTT naik 34 persen
Senin, 28 Oktober 2024 7:39
Mandalika Kuliner Expo 2024 libatkan puluhan UMKM di Lombok Tengah
Sabtu, 19 Oktober 2024 8:16
Turnamen Paralayang di Lombok ajang pencarian atlet berbakat
Kamis, 17 Oktober 2024 18:22
Pj Bupati Aziz ajak warga wujudkan Lombok Tengah yang harmoni
Selasa, 15 Oktober 2024 14:49
Prajurit TNI Lombok Tengah bersihkan sampah di Pasar Puyung
Jumat, 11 Oktober 2024 14:07
Branding kuliner lokal di Lombok Tengah diperkuat
Selasa, 8 Oktober 2024 12:27