Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyatakan kecewa dan menyesalkan aksi seorang turis asing yang buang air kecil secara sembarangan di puncak Gunung Bromo, Jawa Timur.
Kepala Sub Bagian Data, Evaluasi dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Sarif Hidayat di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu, mengatakan bahwa aksi buang air kecil sembarangan tersebut merupakan tindakan yang tidak etis.
"Kami prihatin, kecewa, dan menyayangkan atas kejadian atau perilaku yang dilakukan wisatawan tersebut. Selain tidak etis, juga mencederai kesakralan lokasi yang dihormati oleh masyarakat Tengger," kata Sarif.
Sebagai informasi, akun Instagram hometown.earth mengunggah foto yang menunjukkan ada seorang wisatawan asing buang air kecil sembarangan di atas Gunung Bromo. Unggahan yang menggunakan bahasa Jerman tersebut, kemudian dihapus oleh pemilik akun.
Namun, foto wisatawan asing yang buang air kecil sembarangan tersebut kemudian diunggah oleh akun pendakimusiman. Dalam foto tersebut, terlihat turis asing yang menggunakan kaus lengan panjang berwarna abu-abu dan celana hitam, buang air kecil di puncak Gunung Bromo.
Sarif menambahkan, kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru bukan hanya merupakan kawasan yang memiliki eksotika alam, namun pada lokasi tersebut juga disucikan atau dihormati oleh masyarakat Suku Tengger.
"Sudah seyogyanya, pengunjung atau siapapun yang berkunjung harus menjunjung tinggi dan menghormati kesakralan lokasi-lokasi di Bromo," ujarnya.
Dengan adanya kejadian tersebut, BB TNBTS akan melakukan upaya edukasi kepada para pengunjung di kawasan itu agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Edukasi akan diperkuat melalui platform media sosial. "Ke depan kita akan upayakan edukasi, baik melalui media sosial maupun lainnya. Kami berharap itu bisa efektif dan menambah wawasan pengunjung atau wisatawan," ujarnya.
Melalui akun Instagram hometown.earth, pemilik akun menyampaikan permohonan maaf untuk masyarakat Indonesia, khususnya Suku Tengger. Pemilik akun menjelaskan bahwa aksi tersebut merupakan tindakan bodoh dan tidak mempertimbangkan sejarah serta budaya setempat.
Pada permohonan maaf tersebut juga disebutkan bahwa dua wisatawan asing tersebut sangat terkesan dengan Indonesia. Mereka juga menyatakan malu atas kejadian yang menghina kepercayaan masyarakat Suku Tengger.
Baca juga: Bromo bebas kendaraan bermotor satu bulan penuh
Baca juga: Pendakian Gunung Semeru dibuka 1 Oktober 2020
Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata prioritas yang ada di wilayah Jawa Timur. Gunung Bromo merupakan gunung yang disakralkan oleh masyarakat Suku Tengger, karena memiliki kaitan erat dengan nenek moyang mereka.
Tercatat, pada periode 1-11 September 2022, jumlah kunjungan wisatawan di Bromo mencapai 18.488 kunjungan yang terdiri dari 17.640 wisatawan dalam negeri dan sisanya dari mancanegara.