Semarang (ANTARA) -
"Mudah-mudahan ini bagian dari cara kita berkolaborasi dan memberikan semangat pada kegiatan ini termasuk partisipasi kepada mereka," kata Ganjar.
Selain penyandang disabilitas, gelaran tahun ini juga melibatkan kalangan masyarakat yang lebih banyak, termasuk pemerintah daerah yang wilayah dilewati oleh rute Tour de Borobudur 2022. "Kami libatkan lebih banyak masyarakat, atletnya terlibat, desa-desanya terlibat. Beberapa bupati/wali kota di daerah yang kita lewati diajak karena mau promosikan pariwisata," kata Ganjar.
Hal berbeda lain yang ditawarkan dalam Tour de Borobudur 2022 adalah penyelenggaraan kembali digelar secara serentak karena selama pandemi dibagi ke dalam 22 seri selama beberapa pekan dan jumlah peserta tiap seri dibatasi sekitar 50-100 pesepeda saja.
Baca juga: TWC Gelar Borobudur Creative Race 2022
Baca juga: Warga Bumihrejo Borobudur deklarasi dukung sukses G20
"Akan kita laksanakan secara serentak, saya harapkan ini memacu atlet kita untuk makin berprestasi, tourism-nya bisa jalan lagi sehingga sport tourism-nya sekarang bisa kita lakukan," ujarnya.
Ganjar berharap atlet dan panitia menyiapkan diri secara serius dengan terus latihan dan mengikuti ajang ini. Ketua Pelaksana Bank Jateng Tour de Borobudur 2022 Hendra Dharmanto menambahkan pada gelaran tahun ini penyelenggara memberikan tiga sentuhan berbeda yang disebut Trilogi Tour de Borobudur. Trilogi itu menggambarkan tiga kegiatan berupa Tour de Muria yang digelar September, kemudian Tour de Dieng, dan puncaknya Tour de Borobudur.