Jakarta (ANTARA) - PT. Rimba Makmur Utama (RMU) dan Athletica Company (Athletica) menggarap program Journey to Zero (JTZ), sebuah proyek mengajak anak muda untuk mengkampanyekan pentingnya mengurangi emisi karbon untuk menjaga kualitas udara di Indonesia tetap bersih.
"Kampanye ini dibuat untuk menyebarluaskan bagaimana pentingnya menjaga kualitas udara di Indonesia," kata Communication Manager PT. Rimba Makmur Utama Syane Luntungan dalam keterangannya, Sabtu.
Ia mengatakan perjalanan 4,000 km lebih yang dilakukan oleh Journey to Zero ingin mengajak anak muda di Indonesia untuk semakin sadar betapa pentingnya mengurangi emisi karbon. Dan bersepeda juga menjadi salah satu cara mengurangi emisi karbon.
Kampanye itu sendiri dilakukan dengan beberapa kegiatan. Kegiatan pertama adalah ekspedisi sepeda selama tiga bulan dari bulan Juni sampai bulan Agustus 2022, yang dilakukan secara estafet oleh 12 pesepeda, yang dimulai dari Aceh dan berakhir di Bali, dengan total jarak lebih dari 4,000 km.
Ekspedisi sepeda itu sendiri mengambil tema Journey from Zero, #BirukanLangit: “Dari Titik Nol Indonesia Menuju Nol Emisi Karbon”. Semakin unik sepeda yang digunakan pada ekspedisi tersebut merupakan sepeda bambu karya Singgih Kartono.
Menutup rangkaian ekspedisi sepeda tersebut Journey from Zero, #BirukanLangit: “Dari Titik Nol Indonesia Menuju Nol Emisi Karbon” juga mengadakan eksibisi yang bernama #BirukanLangit Exhibition by Journey to Zero. mengagendakan talk show, pameran memorabilia dan merchandise terkait kegiatan ekspedisi yang sudah dilakukan.
#BirukanLangit Exhibition by Journey to Zero berlangsung selama dua hari (8 dan 9 Oktober 2022), bertempat di Pos Bloc (Gedung Filateli) Pasar Baru. Pengunjung yang datang bisa menikmati eksibisi yang berisi dokumentasi perjalanan ke-12 pesepeda, dan tentunya talk show inspiratif dari dari Singgih Kartono sebagai builder sepeda bambu tersebut.
Baca juga: Pemprov NTB mendukung Co-Firing Biomass PLN
Baca juga: Restorasi mangrove bukti komitmen RI pada G20
“Eksibisi ini rencananya akan berlangsung di dua kota, Jakarta dan Yogyakarta. Pemilihan dua kota ini karena keduanya memiliki ekosistem sepeda dan komunitas sepeda yang sangat kuat. Eksibisi ini juga akan memberikan gambaran bagaimana upaya kolektif dari langkah kecil yang dibawa oleh pesepeda dan komunitas akan bisa menghasilkan dampak yang besar bila dilakukan secara konsisten lewat pameran memorabilia,” lanjut Syane.