Laguna Wayag Raja Ampat tempat pembesar pari manta di dunia

id Papua Barat,pari manta, raja ampat

Laguna Wayag Raja Ampat tempat pembesar pari manta di dunia

Nampak aktivitas Pari manta di kawasan konservasi perairan Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. ANTARA/ Ernes Broning Kakisina

Sorong (ANTARA) - Laguna Wayag yang berada di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat diumumkan sebagai lokasi pembesaran pari manta pertama di dunia yang terkonfirmasi secara ilmiah.

"Hal itu diumumkan pada Seminar Internasional Seberapa Efektif Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Bermanfaat bagi Konservasi dan Wisata Pari Manta di Jakarta Oktober 2022 oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Kementerian Kelautan dan Perikanan," kata Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Daerah (BLUD UPTD) Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Kepulauan Raja Ampat pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Barat, Safri di Sorong, Jumat.

Dia menambahkan bahwa hal tersebut menambah daftar keberhasilan Provinsi Papua Barat melalui Dinas Kelautan Perikanan dalam hal ini BLUD UPTD Pengelola Kawasan Konservasi Perairan Kepulauan Raja Ampat yang selama ini mengelola Kawasan konservasi berbasis masyarakat.

Dalam keterangan terpisah, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Inspektur Jenderal Polisi Drs. Victor Gustaaf Manoppo mengatakan bahwa Populasi manta karang di Raja Ampat bertumbuh sekitar delapan persen per tahun sejak 2009.

Dikatakan bahwa hal tersebut merupakan populasi manta pertama dan satu-satunya di seluruh dunia yang dilaporkan tumbuh dan berkembang dengan cepat dan baik. Keberhasilan pengelolaan Kawasan konservasi di Perairan Kepulauan Raja Ampat dan Laut Sekitarnya yang dikelola DKP Provinsi Papua Barat melalui BLUD UPTD telah terbukti memberikan manfaat baik bagi pelestarian keanekaragaman hayati laut maupun peningkatan mata pencaharian masyarakat di sekitarnya.

Baca juga: Kapal Pesiar kandas di terumbu karang Raja Ampat
Baca juga: Wisatawan menemukan Manta terlilit tali di Raja Ampat


"Keberhasilan ini menjadi kado istimewa untuk Provinsi Papua Barat yang kini berusia 23 sebagai provinsi konservasi di Indonesia," ujarnya

Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Prof Charlie Danny Heatubun menyampaikan terima kasih untuk semua dukungan pemerintah pusat maupun masyarakat sehingga provinsi mampu melaksanakan konservasi bagi perekonomian masyarakat dan masa depan daerah. Ia memberikan apresiasi pula kepada masyarakat adat dan seluruh lembaga konservasi yang fokus untuk wilayah Raja Ampat sehingga bisa menjadi terkenal di mata dunia.