ANJING PELACAK BANTU UNGKAP KASUS PENCURIAN PERHIASAN

id

Mataram, 21/4 (ANTARA) - Anjing pelacak Unit K-9 Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil membantu mengungkap kasus pencurian perhiasan di Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), hanya dalam waktu beberapa menit setelah kejadian.

Kapolsek Ampenan, AKP I Putu Dewa Eka Darmawan, mengatakan, kasus pencurian itu dilaporkan, Selasa, sekitar pukul 11.00 Wita, namun beberapa menit kemudian kasus itu terungkap dan pelakunya dibekuk berkat bantuan anjing pelacak.

"Seekor anjing pelacak dari Unit K-9 Polda NTB dikerahkan ke lokasi kejadian hingga pelakunya yang juga berada di sekitar TKP (Tempat Kejadian Perkara) yang berpura-pura tidak tahu kemudian dapat dibekuk," ujarnya.

Darmawan menjelaskan, seorang pria berinisial HS (25) yang telah ditinggal cerai istrinya, diduga telah nekat memanjat tembok rumah tetangganya kemudian masuk ke dalam rumah tersebut dengan cara menjebol atap rumah yang terbuat dari genteng.

HS berhasil menyelinap masuk ke rumah itu pada Selasa (21/4) dini hari sekitar pukul 03.00 Wita dan diduga mengambil sejumlah perhiasan seperti kalung mutiara, telepon genggang dan uang jutaan rupiah.

Setelah berhasil menggasak perhiasan itu, pria tersebut kembali memanjat tembok dan bersembunyi di atap rumah kemudian kabur, namun pemilik rumah, Sainunun (42) sempat melihat pergerakan orang di atas rumah hingga kasus tersebut mencuat.

"Semula, pelakunya sulit teridentifikasi karena tidak ada saksi yang melihat pelaku. Pria itu pun berpura-pura tidak mengetahui hal itu dan tetap beraktivitas di rumahnya yang letaknya bersebelahan dengan rumah korban pencurian itu," ujarnya.

Setelah dikerahkan anjing pelacak akhirnya diketahui identitas pelaku pencurian yang masih sempat berkelit ketika barang bukti hasil curian belum ditemukan.

"Setelah diinterogasi beberapa menit kemudian HS mengakui perbuatannya dan mau menunjukkan tempat perhiasan yang dicuri itu disembunyikan di rumah temannya yang juga tetangganya," ujarnya. (*)