Pebalap Sainz dapat penalti mundur lima posisi grid Grand Prix

id formula1,formula one,grand prix sao paulo,carlos sainz

Pebalap Sainz dapat penalti mundur lima posisi grid Grand Prix

Pebalap tim Ferrari Carlos Sainz menjalani Grand Prix Meksiko, Sirkuit Hermanos Rodriguez, Minggu (30/10/2022) (AFP/RODRIGO ARANGUA)

Jakarta (ANTARA) - Pebalap Ferrari Carlos Sainz akan mendapat penalti mundur lima posisi start untuk Grand Prix (GP) Formula 1 Sao Paulo pada akhir pekan ini karena menggunakan mesin keenamnya untuk musim ini.

Sainz, yang gagal menunjukkan kecepatan Ferrari pada Grand Prix Meksiko dua pekan lalu di mana ia finis P5, akan menggunakan mesin pengapian dalam baru juga sistem pembuangan gas kedelapan serta ICE tambahan, demikian laman resmi Formula 1, Jumat.

Karena Sao Paulo menjadi tempat sprint race ketiga musim ini, penalti Sainz diberlakukan untuk balapan utama pada Minggu. Selain Sainz, duet Alfa Romeo Valtteri Bottas dan Zhou Guanyu juga menyematkan sistem pembuangan gas kedelapan mereka untuk musim ini, melebihi alokasi yang diizinkan dalam satu musim.

Setelah gelar konstruktor dan pebalap direbut Red Bull dan Verstappen, Ferrari sekarang bersaing dengan Mercedes untuk peringkat dua klasemen. Pabrikan Italia itu unggul 40 poin dengan 96 poin diperebutkan dari Brasil hingga seri pemungkas musim Abu Dhabi.

Baca juga: Ferrari Schumacher terjual lebih dari 13 juta dolar AS
Baca juga: Ferrari sebut balapan di ketinggian penyebab hilangnya performa


Alpine dan McLaren dipisahkan tujuh poin dalam perebutan peringkat empat, sedangkan Aston Martin tertinggal empat poin dari penghuni peringkat enam Alfa Romeo. Sementara itu, Verstappen berpeluang menajamkan rekor kemenangan pada musim ini menjadi 15 kali sedangkan Red Bull mengincar kesuksesan secara beruntun dalam 10 balapan.

Apabila mereka berhasil, maka di Yas Marina Red Bull akan menyamai capaian McLaren pada 1988 dengan 11 kemenangan beruntun dalam satu musim sebelum menuju ke 2023 untuk mengejar rekor sepanjang masa Ferrari yang memenangi 14 balapan secara beruntun pada 1952-53.