Mataram, 7/11 (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat mencatat jumlah penderita penyakit kusta di daerah itu mencapai 559 orang yang tersebar di sembilan kabupaten/kota kecuali Kabupaten Lombok Utara.
"Seluruh penderita penyakit kusta tersebut merupakan hasil temuan selama 2011 dan Januari-September 2012," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi NTB Made Suadnya, di Mataram, Rabu.
Ia menyebutkan, kabupaten yang paling banyak ditemukan penderita penyakit yang disebabkan kuman kusta (mycobacterium leprae) itu adalah Kabupaten Bima 283 orang terdiri atas kusta basah atau multi basiler (MB)166 orang dan kusta kering atau pausi basiler (PB) 117 orang.
Kabupaten Sumbawa tercatat sebanyak 65 orang terdiri atas MB 64 orang dan PB satu orang, Kota Bima 16 penderita kusta terdiri atas MB 42 orang dan PB 13 orang.
Sementara di Kabupaten Dompu tercatat sebanyak 60 orang terdiri atas MB sebanyak 44 orang dan PB 16 orang, Kota Mataram sebanyak 27 penderita terdiri atas MB sebanyak 23 orang dan PB empat orang.
Dinas Kesehatan Provinsi NTB, kata Suadnya, juga mencatat jumlah penderita kusta di Kabupaten Lombok Timur sebanyak 21 orang terdiri atas MB sebanyak 19 orang dan PB dua orang, Kabupaten Sumbawa Barat sebanyak 24 orang terdiri atas MB tujuh orang dan PB dua orang.
Sementara di Kabupaten Lombok Barat sebanyak 21 penderita terdiri atas MB 17 orang dan PB empat orang, Kabupaten Lombok Tengah sebanyak sembilan orang terdiri, semuanya penyakit kusta basah.
"Seluruh penderita kusta yang ditemukan selama 2011 dan Januari-September 2012 saat ini sedang dalam masa pengobatan yang dilakukan oleh tenaga medis di masing-masing kabupaten/kota," ujarnya. Ia mengatakan, pihaknya terus menggencarkan penemuan kasus penderita kusta agar mereka segera ditangani secara medis sehingga tidak menularkan ke orang lain.
Pihaknya juga sudah menyediakan obat penyakit kusta di seluruh puskesmas agar para penderita bisa segera ditangani sehingga tidak sampai menimbulkan kecacatan.
Tenaga medis yang ada di setiap wilayah yang menjadi endemi penyakit kusta juga diminta untuk melakukan pemeriksaan terhadap para tetangga penderita penyakit kusta untuk memastikan bahwa mereka tidak tertular penyakit yang juga menyerang saraf tersebut.
"Upaya yang kami lakukan juga mengimbau kepada masyarakat untuk membantu para penderita melakukan pengobatan secara dini, jangan sampai terlambat sehingga menimbulkan kecacatan," ujarnya.
(*)