Jakarta (ANTARA) - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Depok memberikan sosialisasi kepada puluhan usaha kecil dan menengah untuk mendukung UMKM Go Digital.
Lewat program UI Youth Environmental Action (UIYEA) ke-11, sebanyak 50 UMKM mendapat sosialisasi yang diberikan berupa branding produk dan pengolahan limbah usaha pada 20-21 November 2022.
Ketua Pelaksana UIYEA Brily Najmussabah mengatakan sosialisasi ini berawal dari keresahan akan kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam kehidupan masyarakat, padahal peran mahasiswa sangat dibutuhkan untuk mendukung UMKM Go digital yang ramah lingkungan pada 2024.
"Sekarang, mayoritas pelaku UMKM adalah ibu-ibu, di mana pesaing mereka tidak hanya antar UMKM, tetapi juga anak-anak muda yang memiliki kecenderungan untuk memasarkan produk melalui media sosial," kata Brily.
Saat ini, hanya 30 persen UMKM yang sudah menyentuh dunia digital. Ia mengatakan dengan pesatnya perkembangan teknologi, pemasaran lewat media sosial adalah sebuah kebutuhan. Namun, satu hal yang kerap terlewat adalah bagaimana agar pelaku usaha mampu mengelola limbah yang ditimbulkan. "Untuk itu, pemberian sosialisasi branding usaha sekaligus pengolahan limbahnya, seperti mendaur ulang menjadi pakaian, adalah hal yang saling melengkapi dan memberi nilai ekonomi pada limbah yang biasanya terbuang.” ujar Brily.
Baca juga: GOTOKO tekankan pentingnya transformasi digital bagi UMKM hadapi resesi
Baca juga: Presidensi G20 jadi momentum tunjukkan perkembangan UMKM RI
Kepala Bidang Perindustrian Kota Depok Nasrudin berharap bahwa kegiatan kali ini dapat menjadi bekal bagi para pelaku usaha dan industri di masa mendatang. Nasrudin berharap pemerintah dan mahasiswa bisa saling bersinergi, apalagi mahasiswa adalah penerus bangsa yang akan punya andil dalam masyarakat. “Sehingga diharapkan kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi pelaku usaha dan industri serta mahasiswa,” tutup Nasrudin.