Kemen PPPA cetak wirausaha perempuan di tingkat desa

id Eni Widiyanti, Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak,DRPPA,wirausaha perempuan,KemenPPPA

Kemen PPPA cetak wirausaha perempuan di tingkat desa

Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Eni Widiyanti. (ANTARA/ Anita Permata Dewi)

Jakarta (ANTARA) - Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Eni Widiyanti mengatakan, KemenPPPA mencetak wirausaha-wirausaha perempuan mulai dari tingkat desa melalui strategi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).

"Dalam mendorong kewirausahaan berperspektif gender, kita wujudkan sampai ke level desa. Jadi kita blusukan ke desa-desa," kata Eni Widiyanti dalam webinar nasional bertajuk "Optimalisasi Potensi Perempuan dalam Kewirausahaan Berperspektif Gender", di Jakarta, Selasa.

Eni Widiyanti mengatakan di desa-desa yang sudah memenuhi syarat sebagai DRPPA, KemenPPPA melatih 40 perempuan warga desa tersebut untuk menjadi wirausaha. "Di setiap desa dikumpulkan 40 orang, baik yang sudah pernah memiliki usaha, atau (wirausaha) musiman, kemudian mereka diberi pelatihan kewirausahaan dengan pendekatan perspektif gender. Misalnya pendekatan dengan suaminya, dengan keluarganya. Bagaimana supaya suami juga mendorong istrinya untuk melakukan kegiatan ekonomi," kata Eni Widiyanti.

Baca juga: Kemen PPPA katakan sekolah tak boleh paksa peserta didik gunakan jilbab
Baca juga: Kemen-PPPA dampingi remaja korban kekerasan seksual


DRPPA merupakan desa yang mengintegrasikan perspektif gender dan hak anak ke dalam tata kelola penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa, serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa.

Pihaknya memiliki tolok ukur keberhasilan pembangunan dan pengembangan DRPPA, antara lain meningkatnya jumlah wirausaha perempuan di desa, meningkatnya partisipasi perempuan dan anak dalam proses pembangunan desa, meningkatnya peran ibu dan keluarga dalam pengasuhan dan pendidikan anak, dan tidak ada pekerja anak di desa tersebut.