"Tentunya Kemen PPPA tidak akan mendukung yang seperti itu," kata Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan dalam Rumah Tangga dan Rentan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Eni Widiyanti dalam diskusi bertema "Cegah Perempuan Terjebak Toxic Relationship dengan Pria Posesif", di Jakarta, Jumat.
Cara pandang seperti itu dinilainya berbanding terbalik dengan visi misi KemenPPPA. Menurut Eni, KemenPPPA memiliki misi agar dapat menjaga keberlangsungan bangsa di masa depan.
"Suatu bangsa itu kan ada penduduk, ada perempuan, ada laki-laki dengan segala usia, kondisi. Kalau ternyata ada yang memutuskan enggak mau punya anak, terus Kemen PPPA mendukung, bisa punah bangsa ini," kata Eni Widiyanti.
Baca juga: Kemen PPPA: Negara hadir lindungi perempuan kasus aborsi
Baca juga: Kemen PPPA sesalkan kekerasan seksual yang dilakukan guru SD
Eni Widiyanti mengatakan pemerintah justru berupaya meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. "Misalnya dari segi kenapa stunting itu penting banget untuk diatasi, ya karena begitu anak lahir, dia stunting karena kurang gizi yang disebabkan ibunya waktu nikah masih usia anak-anak. Itu concern kita terhadap keberlangsungan bangsa," kata dia.
Eni menuturkan bila kualitas anak-anak yang dilahirkan sehat serta dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal, maka negara akan diuntungkan dengan kualitas generasi masa depan yang baik.