Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan kolaborasi dengan PT Sreeya dan Prisma dengan meluncurkan produk pakan jenis SG 801 dalam rangka mewujudkan peningkatan produktivitas ternak sapi di Lombok Tengah.
"Kami bersinergi dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan produktivitas ternak atau sapi," kata Dekan Fakultas Perternakan Universitas Mataram, Maskur saat acara peluncuran produk pakan di desa seribu sapi Pengegat, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB, Selasa.
Ia mengatakan, program ini bertujuan untuk mendekatkan industri kepada masyarakat, sehingga bisa mendukung pertumbuhan ekonomi para peternak atau petani di Lombok Timur. Pihaknya terus melakukan berbagai program teknologi tepat guna untuk membantu masyarakat, termasuk program yang dilaksanakan di Desa Pengengat tersebut.
"Ini bisa membantu para peternak dalam meningkatkan harga jual ternak," katanya.
Produk yang ditawarkan kepada masyarakat ini, ujar dia, murni dihasilkan pihak Sreeya sehingga diharapkan komposisi pakan tersebut harus bisa menguntungkan para petani.
"Pakan ini menguntungkan para peternak dan harga juga harus terjangkau, sehingga menguntungkan peternak. Harga tinggi, keuntungan juga harus tinggi," kata Maskur.
Sementara itu, Head Of Sales Outer Island PT Sreeya, Drs Ec Amin Zarkasie mengatakan, wilayah NTB merupakan lumbung sapi terbesar nomor empat di Indonesia, sehingga pihaknya mendukung pengembangan peningkatan produktivitas potensi peternakan di NTB.
"Kami ingin meningkatkan produktivitas peternakan sapi melaluinya inovasi pakan konsentrat sapi," katanya.
Program ini juga dilaksanakan untuk mendukung visi pemerintah dalam mewujudkan NTB sebagai sentral produksi peternakan menuju industrialisasi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan melalui peningkatan peningkatan produktivitas sapi.
"Kami ingin membantu para peternak supaya lebih cepat mendapatkan keuntungan dengan biaya yang cukup terjangkau dan bisa menguntungkan para petani kita di NTB," kata Amin.
Berita Terkait
Polisi gandeng akademisi telusuri pidana penerbitan ijazah palsu di Lombok Tengah
Rabu, 13 November 2024 15:41
Sosiolog Unram sebut kebijakan BLT berdampak bagi kelas menengah
Rabu, 6 November 2024 16:39
Akademisi Unram nilai pergerakan TGB tak pengaruhi politik di NTB
Rabu, 6 November 2024 16:18
Kejari Lombok Timur terima hasil cek ahli terkait proyek sumur bor Rp1,13 miliar
Senin, 4 November 2024 16:47
Akademisi Unram: Cawabup di Sumbawa Barat terima gaji DPRD rugikan negara
Jumat, 1 November 2024 15:31
Unram dampingi lima mahasiswa tersangka perusakan gerbang kantor DPRD NTB
Kamis, 17 Oktober 2024 19:10
Ekonom Unram sebut daerah rugi berlipat ganda akibat keberadaan tambang ilegal
Rabu, 9 Oktober 2024 17:34
Ekonom Unram menilai ekspor sedimen laut merugikan Indonesia
Kamis, 19 September 2024 3:22