Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa bumi bermagnitudo 5,1 yang mengguncang wilayah Kirihi, Waropen, Papua, akibat adanya aktivitas deformasi dalam Lempeng Papua pada Rabu pukul 14.59 WIB.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, mengatakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,80 derajat Lintang Selatan, 137,04 derajat Bujur Timur pada kedalaman 62 kilometer.
Ia menambahkan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi dalam lempeng papua.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar-turun (oblique-normal)," paparnya.
Ia mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi itu memiliki parameter update dengan magnitudo M4,9.
Ia mengemukakan gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Nabire dengan skala intensitas III Modified Mercally Intensity (MMI) atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu.
"Hingga pukul 15.45 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," katanya.
Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Di samping itu, lanjut dia, masyarakat juga diimbau menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gempa M5,1 di Waropen akibat aktivitas deformasi dalam Lempeng Papua