London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih tinggi pada perdagangan Kamis waktu setempat (12/1/2023), membukukan keuntungan untuk sesi kedua berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terkerek 0,89 persen atau 69,06 poin menjadi menetap di 7.794,04 poin.
Indeks FTSE 100 menguat 0,40 persen atau 30,49 poin menjadi 7.724,98 poin pada Rabu (11/1/2023), setelah merosot 0,39 persen atau 30,45 poin menjadi 7.694,49 poin pada Selasa (10/1/2023), dan terangkat 0,33 persen atau 25,45 poin menjadi 7.724,94 poin pada Senin (9/1/2023).
Saham Persimmon PLC, sebuah perusahaan properti dan pengembang perumahan Inggris melambung 8,33 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham salah satu perusahaan pengembang properti residensial terbesar di Inggris Raya yang beroperasi di Inggris, Wales, dan Skotlandia Barratt Developments PLC melonjak 6,69 persen; serta perusahaan jasa keuangan, asuransi dan manajer investasi M&G PLC terangkat 6,24 persen.
Baca juga: Saham Jerman ditutup di zona hijau, indeks menguat 0,74 persen
Baca juga: Saham Prancis naik hari kedua, indeks bertambah 0,74 persen
Sementara itu, saham Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Disusul oleh saham perusahaan industri farmasi dan bioteknologi multinasional Inggris-Swedia yang berkantor pusat di Cambridge Biomedical Campus di Cambridge, Inggris, AstraZeneca PLC merosot 1,60 persen; serta grup perusahaan produsen peralatan keselamatan global Inggris Halma PLC kehilangan 1,27 persen.