Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memfokuskan pencarian korban gempa magnitudo 5,4 di Kafe Cirita, Kota Jayapura, Papua, Kamis. “Hasil koordinasi kita dengan BPBD dan pelaporan data dari hasil pengumpulan data di lapangan yang saat ini masih terus dilakukan bersama dengan upaya pencarian korban, khususnya di lokasi bangunan-bangunan yang cukup terdampak, dan berfokus di salah satu kafetaria di yang terletak di pinggir laut yang kemudian roboh,” ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta.
Abdul mengatakan menurut laporan yang diterima pada pukul 15.00 WIB, empat korban ditemukan tewas tertimpa di kawasan Kafe Cirita yang ambruk dan masuk ke laut akibat guncangan gempa.
Para korban adalah pengunjung kafe yang tidak sempat menyelamatkan diri. “Korban terperangkap di bawah keruntuhan kafe dan tertutup atapnya , sehingga mungkin untuk warga atau korban yang tidak bisa berenang ini akan mengalami kesulitan untuk menyelamatkan diri,” ujar Abdul.
Abdul mengatakan saat ini proses pencarian korban terus berlangsung. Dia berharap agar korban yang saat ini mungkin masih terperangkap bisa segera terselamatkan, dan dalam keadaan hidup. Selain adanya korban jiwa yang BNPB menerima laporan kerugian material berupa satu unit ruko roboh, satu unit RSUD terdampak, satu masjid terdampak, Beberapa kawasan bangunan baik itu pertokoan dan cukup banyak pemukiman warga yang terdampak dan mengalami kerusakan, mulai dari kerusakan sedang hingga kerusakan berat.
Baca juga: Penyebab gempa Jayapura sering terjadi: karakteristik batuan rapuh
Baca juga: Update gempa Jayapura M5,4: empat warga meninggal
“Hingga saat ini petugas gabungan BPBD, SAR, dan personel TNI, Polri masih melakukan pencarian dan pertolongan bersamaan dengan pendataan korban nanti berjalan paralel. Sekiranya ada perkembangan yang signifikan kita dari BNPB akan segera melaporkan,” ujar dia.