Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, menyatakan harga gabah (padi) kering panen pada musim tanam pertama ini mengalami kenaikan, sehingga menguntungkan para petani. "Harga dasar gabah itu Rp420 ribu per kuintal, naik menjadi Rp550 ribu per kuintal," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Taufikurahman di Praya, Selasa.
Ia mengatakan, harga gabah petani mengalami kenaikan, karena saat ini musim panen pertama dan banyak gabah di Lombok Tengah yang dijual luar daerah. Namun, stok gabah untuk masyarakat di Lombok Tengah tetap aman atau tidak ada persoalan. "Secara stok masih aman," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan data sementara luas lahan tanaman padi yang telah panen sekitar 200 hektare dari total luas lahan di Lombok Tengah yang mencapai 41 ribu hektare. Sedangkan hasil produksi gabah saat ini mencapai 5,5 ton dalam satu hektare. "Total produksi hasil panen saat musim pertama itu mencapai 220 ribu ton dan target dalam setahun 400 ribu ton," katanya.
Baca juga: Bulog NTB inginkan penyesuaian harga pembelian gabah petani
Baca juga: Perum Bulog NTB targetkan beli jagung petani 10.000 ton
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi adanya kekurangan besar di Lombok Tengah, pemerintah daerah tetap melakukan pembelian gabah melalui Bulog. Sehingga kebutuhan beras bagi masyarakat bisa dipenuhi setiap saat. "Pusat produksi gabah di NTB itu ada di Lombok Tengah. Sehingga gabah di petani itu tetap tersedia," katanya.
Sementara itu, harga beras di pasaran saat ini juga mengalami peningkatan dari Rp 10 ribu per kilogram naik menjadi Rp 12 ribu per kilogram. "Harga gabah naik, otomatis harga beras juga naik. Tapi stok masih aman," katanya.