Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto memaparkan programnya yang salah satunya ekosistem ekonomi Lorong Wisata (Longwis) di Forum Bisnis CEO. "Program Lorong Wisata adalah salah satu program yang memberdayakan potensi di tengah-tengah masyarakat. Dalam program lorong wisata ada banyak potensi, ekonomi kreatif, ketahanan pangan dan lainnya," ujarnya di Makassar, Rabu.
Danny, sapaan akrab Ramdhan Pomanto, mengatakan salah satu bagian dari program Lorong Wisata itu yakni menanam cabai dan bawang dalam satu juta polibag. Dia menargetkan untuk penanaman cabai dan bawang direncanakan pekan depan sakan dimulai secara resmi. Meski sejauh ini, beberapa lorong sudah menjalankannya.
Danny Pomanto mengungkapkan dalam analisisnya yang berhubungan dengan ekonomi global ada empat hal yang menjadi perhatiannya pada 2023 ini. Ia menyebut itu diantaranya berupa bencana populasi, hidrometeorologi (climate change), geopolitik (perang) dan pangan.
Dirinya sangat fokus pada potensi adanya bencana pangan. Makanya Makassar diarahkannya untuk melengkapi ekosistem pangan di lorong-lorong terutama lorong wisata. "Inggris mulai kekurangan pangan, Belanda kekurangan air bersih, sungai-sungai di Eropa ketinggiannya sudah 30 persen akhirnya kapal logistik tidak penuh lagi mengangkut barang," katanya.
Apalagi soal inflasi, lanjut dia, menjadi arahan presiden sehingga dirinya terus menggalakkan penanaman cabai dan bawang di lorong dan mempromosikan branding Makassar Kota Makan Enak.
"Ketika pangan menjadi masalah besar di dunia maka kita main di pangan dengan gerakan terus menanam dan me-rebranding Makassar menjadi Kota Makan Enak. Itu kalau orang makan sekaligus menambah pemasukan Pemkot karena 10 persen pajak masuk ke kita," tuturnya.
Baca juga: Klasemen Liga 1 Indonesia: Persib tertahan di peringkat 3, PSM geser Persija
Baca juga: Cuaca buruk disertai hujan, sebagian wilayah Kota Makassar terendam banjir
"Jadi yang kita lakukan ialah berupaya mendekatkan antara sumber pangan dengan masyarakatnya. Jadi sekarang mereka menanam sendiri lalu kita engage mereka. Itu cara paling jitu yang dilakukan dan berhasil membuat mereka memenuhi kebutuhannya sendiri," tambah dia.
Ia menilai lorong merupakan sel mikro ekonomi kota sehingga dampaknya berputar dan kembali ke masyarakat sendiri. Bahkan dirinya mengarahkan seluruh OPD agar tiap minggunya menggelar rapat di lorong agar ada dampak ekonomi ke masyarakat, UMKM berkembang.