Jakarta (ANTARA) - Tim Perlindungan WNI KBRI Ankara dan Tim Charlie Basarnas bertolak menuju Provinsi Dyarbakir dari Provinsi Hatay di Turki untuk mencari dua WNI yang hingga saat ini tidak dapat dihubungi pascagempa bumi pekan lalu.
Perjalanan dari Hatay ke Dyarbakir yang berjarak 550 kilometer memakan waktu sekitar delapan jam melalui jalur darat itu dimulai pada Kamis pukul 10.00 waktu setempat.
“Kami memutuskan membawa Tim Charlie dengan 14 orang personel Basarnas untuk bergabung dengan Tim SAR lain yang beroperasi di Dyarbakir, guna mendapatkan kepastian mengenai kondisi dua WNI yang hingga saat ini belum bisa dihubungi,”kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha dalam keterangan tertulis KBRI Ankara yang diterima di Jakarta, Kamis.
Selain membawa sejumlah perlengkapan, Tim Basarnas juga membawa anjing pelacak dalam upaya pencarian yang dipimpin langsung oleh Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI. Dua WNI yang belum bisa dihubungi tersebut berprofesi sebagai pekerja spa.
Baca juga: Kemarin, Situasi di Papua hingga WNI di Turki
Baca juga: Palestina sumbang 20 ribu selimu korban gempa Turki
Informasi dari masyarakat Indonesia di Dyarbakir yang dekat dengan kedua WNI tersebut menyebutkan bahwa keduanya tinggal di Apartemen Galleria saat gempa terjadi. Apartemen tersebut diketahui adalah salah satu dari ratusan gedung bertingkat yang runtuh total akibat gempa pada 6 Februari lalu.