Info BMKG Kupang ingatkan warga pesisir pantai waspada cuaca ekstrem

id NTT,siklon tropis 98S,kota kupang,bmkg kupang

Info BMKG Kupang ingatkan warga pesisir pantai  waspada cuaca ekstrem

Nelayan-nelayan di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur memilih tidak melaut sebagai antisipasi adanya badai siklon tropis 98S yang memicu cuaca ekstrem. (ANTARA/Benny Jahang)

Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengingatkan warga di wilayah pesisir pantai Kecamatan Alak, Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk lebih mempersiapkan diri sebagai bentuk kesiapsiagaan terhadap terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya bibit siklon tropis 98S.

"Menyikapi adanya bibit siklon tropis 98S di Laut Timor yang mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Nusa Tenggara Timur termasuk di Kota Kupang, sehingga BMKG bersama BPBD melakukan sosialisasi kepada warga pesisir pantai seperti di Namosain terkait dampak cuaca ekstrem akibat adanya bibit siklon tropis 98S," kata Koordinator BMKG NTT Margiono, Minggu.

Sosialisasi dilakukan BMKG bersama BPBD Kota Kupang itu berlangsung di Kelurahan Namosain, Kecamatan Alak Kota Kupang. Menurut Margiono, bibit siklon tropis 98S yang muncul di perairan Arafuru memberikan dampak hujan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan potensi tinggi gelombang laut yang meningkat di wilayah perairan NTT.

Berdasarkan analisis TCWC (tropical cyclone warning centre) BMKG Jakarta, potensi bibit siklon 98S ini untuk menjadi siklon tropis dalam 24-36 jam ke depan dalam kategori Tinggi. "Koordinator BMKG Provinsi NTT beserta team-nya bersama BPBD Kota Kupang mengunjungi masyarakat dan warga di Namosain,Kecamatan Alak Kota Kupang untuk mensosialisasikan informasi BMKG terkait potensi cuaca ekstrem sebagai dampak terjadinya bibit siklon tropis 98S," kata Margioo.

Ia mengatakan dalam pertemuan bersama masyarakat Kelurahan Namosain pihak BPBD dan BMKG telah menghimbau masyarakat di wilayah tersebut untuk lebih mempersiapkan diri sebagai bentuk kesiapsiagaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang bisa berdampak di lingkungan tersebut mengingat wilayah yang didatangi adalah wilayah pesisir pantai.

Baca juga: Gempa bumi magnitudo 4,8 guncang Pulau Sumbawa
Baca juga: BMKG minta pemudik waspada terhadap potensi hujan


Menurut dia pertemuan tersebut sekaligus mengedukasi masyarakat di Kelurahan Namosain terkait informasi-informasi BMKG untuk meluruskan informasi yang sudah diterima masyarakat dari media sosial atau media lainnya yang sumbernya bukan dari BMKG. "Hal ini juga sebagai bentuk edukasi yang bertujuan agak masyarakat tidak panik dengan berbagai informasi yang menyebar di media sosial karena informasi sebelumnya yang mereka terima adalah bibit siklon tropis 98S akan menjadi badai seroja jilid 2, padahal tidak demikian," kata Margiono.