London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir sedikit lebih tinggi pada perdagangan Kamis waktu setempat (20/4/2023), berbalik menguat dari kerugian sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terkerek 0,05 persen atau 3,84 poin menjadi menetap di 7.902,61 poin.
Indeks FTSE 100 merosot 0,13 persen atau 10,67 poin menjadi 7.898,77 poin pada Rabu (19/4/2023), setelah bertambah 0,28 persen atau 29,93 poin menjadi 7.909,44 poin pada Selasa (18/4/2023), dan menguat 0,10 persen atau 7,60 poin menjadi 7.879,51 poin pada Senin (17/4/2023).
Melrose Industries PLC, sebuah perusahaan manufaktur Inggris yang berspesialisasi dalam membeli, berinvestasi, dan mendivestasi perusahaan teknik melambung 18,45 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Diikuti oleh saham perusahaan investasi dan pengembangan properti Inggris yang berfokus pada ruang bisnis fleksibel di pinggir kota, Segro PLC terangkat 3,55 persen; serta perusahaan distributor produk pipa dan pemanas multinasional Inggris-Amerika Ferguson PLC menguat 2,55 persen.
Sementara itu, Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Disusul oleh saham perusahaan pengemasan multinasional Inggris yang berkantor pusat di London, DS Smith PLC tergelincir 2,64 persen; serta perusahaan pengemasan kertas bergelombang terkemuka di Eropa dan salah satu perusahaan pengemasan berbasis kertas terkemuka di dunia Smurfit Kappa Group PLC jatuh 2,43 persen.