Mataram (ANTARA) - Mantan Wakil Ketua DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) Mori Hanafi dari Fraksi Partai Gerindra resmi diberhentikan sebagai anggota DPRD melalui proses Pergantian Antar Waktu (PAW) dengan Ali Jaharuddin dalam sidang paripurna di DPRD NTB
Pergantian Antar Waktu oleh Ali tersebut ditetapkan di dalam rapat paripurna DPRD NTB yang dipimpin Ketua DPRD Baiq Isvie Rupaeda didampingi Wakil Ketua, Nauvar Furqon Farinduan dan dihadiri oleh Sekda NTB Lalu Gita Ariadi, Jumat.
Ketua DPRD NTB Baiq Isvie Rupaeda menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Mori Hanafi terhadap dedikasi dan kontribusi selama menjabat sebagai anggota DPRD NTB.
"Kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas segala yang diberikan selama menjadi anggota DPRD NTB," ujarnya.
Baca juga: Gerindra berhentikan Mori Hanafi dari kader dan keanggotaan DPRD NTB
Baca juga: Mori Hanafi calon tunggal jadi Ketua KONI NTB
Selain itu, Isvie menambahkan sebagai lembaga legislatif merupakan representasi atau perwujudan dari aspirasi masyarakat luas. Tentu dituntut untuk mampu menampung dan menyalurkan aspirasi semua masyarakat yang diwakilinya demi peningkatan kesejahteraan dengan pengertian kuat antara eksekutif dan legislatif melalui kebijakan-kebijakan dan program yang pro masyarakat yang diharapkan akan mampu membawa NTB lebih baik.
Sekretaris Daerah NTB Lalu Gita Ariadi juga menyampaikan rasa terimakasih yang tulus kepada Mori Hanafi yang telah menyelesaikan masa jabatannya dengan dedikasi dan kerja keras yang luar biasa.
"Kontribusi Mori Hanafi merupakan pengabdian terbaik yang memberikan kesan sangat mendalam bagi masyarakat NTB," ujarnya.
Selain itu, pada kesempatan tersebut pihaknya menyambut dengan gembira kedatangan anggota DPRD yang baru Muhammad Ali Jaharuddin dari Partai Gerindra.
Gita berharap amanah yang telah diberikan adalah bukti kepercayaan yang diberikan oleh rakyat kepada Muhammad Ali Jaharuddin agar bisa dilaksanakan dengan integritas dan kepedulian yang tinggi.
Mantan Wakil Ketua DPRD NTB di-PAW
Sebagai wakil rakyat harus mampu menjadi corong suara bagi mereka yang suaranya tidak terdengar