Unram membuka prodi spesialis kedokteran kelautan

id Unram,Universitas Mataram,Fakultas Kedokteran Unram,Kedokteran

Unram membuka prodi spesialis kedokteran kelautan

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Mataram (Unram), Prof. dr. Hamsu Kadriyan di Mataram, Selasa (4/7/2023). (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Universitas Mataram (Unram) Nusa Tenggara Barat membuka Prodi Spesialis Kedokteran Kelautan Fakultas Kedokteran Universitas Mataram untuk menjadi satu-satunya perguruan tinggi (PT) di Indonesia yang memiliki jurusan tersebut.

Dekan Fakultas Kedokteran Unram, Prof. dr. Hamsu Kadriyan mengatakan langkah pendirian Prodi Spesialis Kedokteran Kelautan karena posisi Indonesia yang masuk sebagai negara maritim yang sebagian besar wilayahnya merupakan lautan.  

"Tentunya, dengan negara Indonesia yang terdiri dari kepulauan. Yakni, dengan angka sekitar 65 persen adalah lautan dan sisanya adalah daratan. Maka, harusnya potensi itu yang kita perkuat. Salah satunya dengan keberadaan dokter spesialis di Indonesia," ujarnya di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan pendirian Prodi Spesialis Kedokteran Kelautan ini selaras dengan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Karena menurut Prof Hamsu, dengan letak Indonesia yang diapit oleh dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik serta dua benua, yakni Benua Asia dan Benua Australia, maka langkah pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, sudah tepat mencanangkan bahwa negara Indonesia menjadi poros maritim dunia.

Untuk menunjang poros maritim dunia tersebut, tentunya membutuhkan infrastruktur transportasi laut. Baik, di permukaan maupun di dalam laut, seperti kapal penumpang, kapal kargo maupun kapal penangkap ikan.  

Terlebih, data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, menunjukkan bahwa sektor perikanan memberikan kontribusi 2,7 persen dari produk domestik bruto Indonesia. Di mana, sektor unggulan-nya adalah perikanan tangkap. Hal ini merefleksikan bahwa penduduk yang terlibat dalam kegiatan tersebut sangat besar.

"Jadi, adanya tenaga dokter spesialis kedokteran kelautan menjadi vital untuk mendukung keberadaan penduduk yang terlibat dalam sektor perikanan dan segala aktifitas perairan di bawah laut tersebut," tegas Prof Hamsu.

Guru Besar Fakultas Kedokteran itu mengaku, sebelum adanya Prodi Spesialis Kedokteran Kelautan, segala aktivitas di kepulauan selama ini, dilayani oleh seorang dokter umum yang memperoleh sertifikasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Namun karena luasnya areal kelautan dan perikanan. Serta aktifitas pelayaran, akhirnya mereka juga kewalahan.