Distan Loteng mencatat 5.128 hektar tanaman tembakau rusak

id Tembakau Lombok Tengah,Tembakau di Lombok Tengah,Tanaman Tembakau,Tembakau,Lombok Tengah

Distan Loteng mencatat 5.128 hektar tanaman tembakau rusak

Kondisi tanaman tembakau petani yang rusak dampak hujan di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Senin (10/7/2023) (ANTARA/Akhyar)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat jumlah luas lahan tanaman tembakau petani yang rusak dampak cuaca hujan mencapai 5.128 hektar yang tersebar di empat kecamatan.

"Dari total 14.395 hektar luas tanaman tembakau di Lombok Tengah, yang rusak dampak hujan di musim kemarau ini mencapai 5.128 hektar," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Muhammad Kamrin di Praya, Jumat.

Petani tembakau di Lombok Tengah itu tersebar di 10 kecamatan yakni di Kecamatan Praya Timur dengan luas tanah 5.576 hektar dan yang terdampak itu mencapai 3732 hektar. Untuk di Kecamatan Praya Tengah luas tanaman tembakau itu mencapai 1.328 hektar dan yang terdampak itu 116 hektar. Kemudian di Kecamatan Pujut luas tanaman tembakau mencapai 2.083 hektar dan yang terdampak hujan atau rusak 1.049 hektar.

Sedangkan untuk di Kecamatan Praya Barat luas tanaman tembakau itu mencapai 630 hektar dan yang rusak 232 hektar. "Tembakau yang terdampak hujan baik rusak berat, sedang dan ringan itu ada di empat kecamatan itu," katanya.

Sementara itu, untuk di Kecamatan Kopang luas tanaman tembakau mencapai 331 hektar, di Kecamatan Janparia 4.282 hektar, Kecamatan Praya Barat Daya, 8,5 hektar, Kecamatan Praya 98,5 hektar, Kecamatan Batukliang 56 hektar dan Kecamatan Jonggat 1,5 hektar. "Untuk tanaman tembakau yang ada di enam kecamatan itu tidak terdampak, meskipun curah hujan yang terjadi sama dengan di kecamatan yang terdampak," katanya.

Ia mengatakan, tanaman tembakau yang tidak terdampak itu, karena petani atau warga telah melakukan persiapan teknis sebelum menanam dengan membuat saluran irigasi.  Sehingga ketika hujan turun, air hujan tidak menggenangi tanaman tembakau petani, karena airnya langsung mengalir. "Berbeda dengan kondisi tanaman tembakau yang terdampak itu, tidak ada saluran irigasi yang dibuatkan," katanya.

Baca juga: Ribuan hektar tanaman tembakau di Lotim rusak akibat hujan
Baca juga: Distan Lombok Tengah memantau kondisi tanaman tembakau pascahujan


Selain faktor hujan yang merusak tanaman tembakau petani itu juga bisa disebabkan faktor tanah, ketika terjadi hujan tidak cepat kering. "Faktor tanah juga mempengaruhi," katanya.

Ia mengatakan, untuk upaya penyelamatan terhadap tanaman tembakau itu telah dilakukan langsung oleh para petani dengan membuat saluran dan melakukan pemupukan serta melakukan penanaman ulang. "Untuk sementara itu yang bisa dilakukan, karena ini rusak faktor bencana alam," katanya.