Saham Inggris berakhir menguat, indeks terkerek 0,64 persen

id saham Inggris,indeks FTSE 100,Saham

Saham Inggris berakhir menguat, indeks terkerek 0,64 persen

London - JAN. 2019: The British stock market index FTSE 100 is going up. A green zig-zag arrow behind the word FTSE 100 on a blue background with a chart shows upwards, symbolizing a price rise. (Shutterstock)

London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih tinggi pada perdagangan Selasa waktu setempat (18/7/2023), berbalik arah dari penurunan dua hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terkerek 0,64 persen atau 47,27 poin menjadi menetap di 7.453,69 poin.
 

Indeks FTSE 100 berkurang 0,38 persen atau 28,15 poin menjadi 7.406,42 poin pada Senin (17/7/2023), setelah jatuh 0,08 persen atau 5,64 poin menjadi 7.434,57 poin pada Jumat (14/7/2023), dan menguat 0,32 persen atau 24,10 poin menjadi 7.440,21 poin pada Kamis (13/7/2023).

Ocado Group PLC, sebuah perusahaan perangkat lunak yang menawarkan platform robotika yang menyediakan solusi end-to-end untuk perdagangan bahan pokok secara daring melambung 19,04 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Diikuti oleh saham perusahaan layanan pos dan kurir multinasional Inggris International Distributions Services PLC yang melonjak 5,35 persen; serta saham salah satu perusahaan pengembang perumahan terbesar di Inggris Raya, Taylor Wimpey PLC, terangkat 4,61 persen

Sementara itu, Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Baca juga: Saham Jerman hentikan rugi dua hari, indeks bangkit 0,35 persen
Baca juga: Saham Inggris berakhir negatif, indeks berkurang 0,38 persen

Disusul oleh saham perusahaan jasa makanan kontrak multinasional Inggris yang berkantor pusat di Chertsey, Compass Group PLC tergelincir 1,51 persen; serta perusahaan induk telekomunikasi multinasional Inggris yang berkantor pusat di London, BT Group PLC, jatuh 1,14 persen.