Mataram (Antara NTB) - Kepala Dinas Perkebunan Nusa Tenggara Barat Budi Subagio mengatakan seluas 2.000 hektare tanaman tebu di Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, siap dipanen untuk mendukung operasional perdana pabrik gula pasir di daerah itu.
"Untuk penggilingan perdana pada April nanti sudah siap bahan baku, bahkan tebu yang ditanam sudah kelewat umur," kata Kepala Dinas Perkebunan Nusa Tenggara Barat (NTB) Budi Subagio di Mataram, Jumat.
Ia menyebutkan pabrik gula pasir yang kontruksinya dibangun sejak 2015 di Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, itu merupakan milik PT Sukses Mantap Sejahtera (SMS).
Pabrik itu akan memproduksi gula pasir sebanyak 750 ribu ton per tahun dengan memanfaatkan tebu hasil produksi petani mitra pada lahan inti seluas 6.087 hektare (ha) yang diberikan pemerintah daerah dengan status hak guna usaha (HGU).
Seluas 2.000 ha lahan yang sudah ditanami tebu sejak 2014, terdiri atas 1.000 ha yang dikawal pemerintah daerah dan 1.000 ha oleh PT SMS.
Selanjutnya pada 2015, luas lahan yang dikawal pemerintah bertambah sebanyak 3.087 ha, dan PT SMS 1.000 ha, sehingga total mencapai 6.087 ha.
"Ke depan, kemungkinan akan ada petani swadaya yang melakukan usaha tani tebu karena pabrik membutuhkan bahan baku secara kontinyu," ujar Budi.
Ia mengatakan, operasional pabrik gula pasir tersebut rencananya akan diresmikan bersamaan dengan penyelenggaraan Pesona Tambora pada 14 April 2016.
"Kami belum tahu pasti apa Presiden atau Wakil Presiden yang akan hadir dalam acara Pesona Tambora, sekaligus meresmikan salah satu pabrik gula pasir terbesar di kawasan timur Indonesia itu," ujarnya.
Kehadiran pabrik gula pasir di NTB, kata dia, diharapkan akan mampu memberikan kontribusi terhadap produksi gula pasir nasional, terutama di kawasan timur Indonesia.
Dengan begitu, pemerintah bisa mengurangi ketergantungan terhadap produk dari luar negeri. (*)