Direktorat Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menekankan pentingnya konseling yang efektif dan informatif untuk meningkatkan capaian angka pengikut Program KB Pasca Persalinan (KBPP) sejak pemeriksaan antenatal.
Ketua Tim Kerja Kesehatan Reproduksi Direktorat Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kemenkes Wira Hartiti menerangkan masih banyak pasangan usia subur yang kurang memiliki informasi lengkap seputar KB, khususnya terkait dengan tingkat keamanan pemasangan alat KB yang kerap kali mengkhawatirkan perempuan.
“Memang itu masih menjadi tantangan kami sebagai pemberi pelayanan bagaimana memastikan teman-teman nakes bisa memberikan konseling yang baik, informatif, dan efektif terkait pemasangan alat KB yang sesuai standar,” ujar dia di Jakarta, Rabu.
Dalam beberapa kasus, kata dia, tak sedikit perempuan yang batal mengikuti Program KBPP setelah melahirkan karena informasi yang didapat dari pasangan maupun pihak keluarga padahal sebelumnya sudah memberikan tanda tangan komitmen di Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
“Keberadaan keluarga ini memang jelas sangat berpengaruh pada saat pengambilan keputusan seperti itu, tidak hanya bisa ditentukan oleh ibunya,” katanya
Ia menyarankan perlu edukasi dan ajakan dari nakes kepada pasangan hamil beserta keluarga agar mau mengikuti kelas-kelas ibu hamil yang membagikan informasi seputar KBPP beserta metode pemasangannya.
Ke depan, ia berharap, dapat memberikan strategi yang inovatif agar dapat memperkuat kompetensi tim penyuluh yang menjadi garda terdepan untuk memberikan pemahaman serta kesadaran tentang pentingnya Program KBPP, baik bagi ibu maupun anak.