Jakarta (ANTARA) - Atlet sepak bola nasional Ismed Sofyan mengatakan bahwa berinvestasi pada instrumen properti dapat memberikan jaminan ketika seseorang, terutama atlet telah memasuki masa pensiun nantinya.
“Sebagai pemain sepakbola, investasi buat saya adalah di saat punya rejeki selain menabung kita bisa investasi beli properti, itu sangat mendukung di saat kita pensiun,” ujar Ismed dalam “Inspirational Talk: "Berinvestasi untuk Berprestasi" pada rangkaian CSME 2023 di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Sabtu.
Ismed mengungkapkan, alasannya berinvestasi karena profesinya yang terbatas oleh usia dan memiliki risiko cedera tinggi yang dapat menyebabkan seorang atlet mengalami pensiun dini.
Sejalan dengan itu, atlet sepak bola nasional lainnya yaitu Irfan Bachdim juga menempatkan investasinya pada instrumen properti, karena adanya permintaan yang tinggi pada sektor tersebut.
“Aku tinggal di Bali sekarang, dan properti sangat bagus permintaannya sangat tinggi, maka dari itu aku pilih untuk investasi uangku di properti,” ujar Irfan.
Tidak hanya itu, Atlet panjat tebing nasional Aspar Jaelolo telah mengajak rekan- rekan atlet panjat tebing lainnya untuk menempatkan investasinya pada sektor properti sebagai upaya mempersiapkan diri saat memasuki masa pensiun di masa mendatang.
“Hampir sama dengan semua atlet di panjat tebing. Saya mengajak teman- teman yang lain, ayo simpan setengahnya dari bonus itu untuk beli properti tanah atau rumah,” ujar Aspar.
Dalam rangkaian acara terakhir Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2023 ini, dihadiri langsung oleh Erick Thohir selaku Ketua Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia yang menyarankan adanya keseimbangan dalam pengalokasian investasi ke aset yang berisiko tinggi (high risk) dan berisiko rendah (low risk).
“Memang harus di balance investasi yang high risk dengan yang low risk,” ujar Erick.
Baca juga: Ketersediaan "club house" jaga nilai aset properti
Baca juga: Properti dan emas dominasi pilihan investasi aman warga di Makassar
Dalam kesempatan ini, Erick mengatakan perilaku berinvestasi sangat penting bagi generasi muda untuk mempersiapkan hari tua di masa mendatang.
“Saya berharap para generasi muda, bagaimana belajar berinvestasi. Gaya hidup penting, tetapi lebih penting masa tua,” ujar Erick.
Berita Terkait
Harga saham gabungan pagi ini menguat
Jumat, 3 Mei 2024 9:25
Kajati Bali sebut pemerasan oleh Bendesa Adat merusak iklim investasi
Kamis, 2 Mei 2024 20:23
Menteri Investasi Bahlil mendorong mahasiswa kembangkan kemampuan wirausaha
Kamis, 2 Mei 2024 17:06
IHSG dibuka melemah 6,59 poin pada Kamis ini
Kamis, 2 Mei 2024 11:35
Menteri ATR hadirkan iklim investasi lewat kepastian hukum
Rabu, 1 Mei 2024 7:08
Microsoft akan berikan pelatihan AI kepada 840 ribu orang
Selasa, 30 April 2024 17:56
Prediksi harga saham gabungan hari ini akan menguat
Senin, 29 April 2024 12:53
Harga saham gabungan hari ini menguat
Senin, 29 April 2024 9:12