Mataram (Antara) - Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat mengajukan permohonan penambahan sebanyak 650 orang penerima program Bidikmisi tahun 2016 dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk memenuhi 20 persen mahasiswa kurang mampu digratiskan kuliah.
"Kami belum mencapai angka 20 persen mahasiswa dari keluarga kurang mampu yang gratis kuliah, tapi sudah di atas 15 persen," kata Rektor Universitas Mataram (Unram) Profesor H Sunarpi, di Mataram, Jumat.
Program Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan dari pemerintah yang hanya ditujukan untuk calon mahasiswa tidak mampu (miskin).
Pada tahun 2016, kata dia, Unram hanya memperoleh kuota penerima bidik misi sebanyak 300 orang. Jumlah tersebut jauh menurun dibandingkan pada tahun 2015 sebanyak 950 orang.
"Jadi kami minta tambahan sebanyak 650 orang, biar kuota penerima Bidikmisi tahun ini sama dengan tahun 2015," ujar Sunarpi yang didampingi Wakil Rektor I Unram Profesor H Wirasapta Karyadi.
Ia tidak mengetahui secara pasti penyebab menurunnya kuota penerima Bidikmisi untuk calon mahasiswa Unram pada tahun 2016. Namun, kondisi yang sama juga dialami oleh perguruan tinggi negeri lainnya di Indonesia.
"Tapi kabar angin, permohonan penambahan sebanyak 650 orang penerima Bidikmisi akan disetujui," ucapnya.
Program Bidikmisi, menurut dia, sangat membantu mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu karena mereka tidak perlu dipusingkan dengan biaya kuliah yang setiap tahun mengalami kenaikan.
Bahkan, para mahasiswa penerima dana Bidikmisi bisa mengalokasikan uang yang diperoleh setiap bulan sebesar Rp600 ribu untuk membantu perekonomian keluarganya, di samping untuk kebutuhan kuliahnya.
Namun, kata Sunarpi, dari 2.900 mahasiswa penerima Bidikmisi sejak 2010 hingga 2015, sebagian ada yang memperoleh prestasi kurang memuaskan, sehingga terpaksa diberhentikan dari bangku kuliah.
"Ya memang ada yang bagus prestasinya, ada yang sedang-sedang dan ada yang sangat tidak bagus atau indeks prestasinya di bawah dua. Yang prestasinya tidak bagus itu lah yang diberhentikan dan dicari pengganti," katanya. (*)
Unram Ajukan Penambahan 650 Orang Penerima Bidikmisi
"Kami belum mencapai angka 20 persen mahasiswa dari keluarga kurang mampu yang gratis kuliah, tapi sudah di atas 15 persen,"