Mudah saja untuk mengunjungi dua kawasan wisata yang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia itu, salah satunya dengan menggunakan transportasi pribadi (mobil, motor, hingga sepeda). Jika malas membawa kendaraan sendiri, layanan transportasi umum (bus TransJakarta, angkutan umum, ojek daring) bisa menjadi alternatif lain untuk digunakan ke TMII maupun Ragunan.
Oleh sebab itu, dua kawasan wisata di Jakarta itu masih sangat disukai oleh pengunjung. Bahkan, pada masa libur akhir tahun seperti saat ini, puluhan ribu pengunjung telah memadati TMII dan TM Ragunan karena ragam fasilitas menarik yang dihadirkan keduanya.
Menikmati ragam budaya khas Indonesia di TMII
TMII merupakan sebuah kawasan wisata yang menyajikan ragam budaya Indonesia sebagai wahana edukatif untuk masyarakat. Terletak di Kecamatan Cipayung, Kota Jakarta Timur, TMII kini hadir dengan “wajah baru” yang semakin menunjukkan kemampuan kawasan wisata itu beradaptasi dengan perubahan zaman.
“Perbedaannya cukup banyak, kita melakukan cukup banyak revitalisasi atas aset-aset negara (TMII), seperti kereta gantung, Keong Mas, dan infrastruktur yang kita perbaiki,” kata Direktur Operasi TMII Ari Prasetya saat ditemui ANTARA di kawasan TMII, Senin.
Baca juga: Pesona menjelajah kekayaan budaya Nusantara di TMII
Harga tiket masuk dibanderol sebesar Rp50.000 per orang untuk periode libur tahun baru hingga 2 Januari. Setelah itu, pengunjung akan dikenakan harga tiket biasa sebesar Rp25 ribu untuk menikmati beragam fasilitas di dalam TMII.
Selama libur tahun baru ini, TMII juga menyediakan pertunjukan khusus berupa dancing fountain atau air mancur menari di Danau Archipelago.
Selain air mancur menari, TMII menghadirkan ragam pertunjukan musik di berbagai sudut area wisata yang dapat dinikmati secara gratis oleh pengunjung. Pengunjung juga dapat menikmati pertunjukan budaya lain dan wahana interaktif yang dapat dicoba bersama keluarga, yakni Hompimpark atau permainan tradisional, alat peraga interaktif, pameran perangko, pergelaran seni budaya, hingga tarian tradisional di sejumlah anjungan TMII.
Pengunjung hanya diperbolehkan mengendarai kendaraan pribadi berupa sepeda karena di area dalam TMII kendaraan bermotor pribadi sudah tidak diperbolehkan masuk. Hal itu sejalan dengan prinsip keberlanjutan yang menjadi salah satu pilar dari TMII, sehingga kendaraan bermotor harus di parkir di area luar TMII.
“Kita ada empat pilar, salah satunya Green. Green ini kita implementasikan di tahap awal dalam bentuk mengurangi penggunaan kendaraan beremisi. Kita memperbolehkan (masuk) kendaraan non-emisi dan electric car kita akan membantu pengunjung di sini,” kata Ari.
Bus Wara-Wiri dapat mengantar pengunjung melihat-lihat area TMII, pertunjukan budaya, hingga area anjungan rumah adat dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia.
Baca juga: Ada pesta kembang api spektakuler hingga konser di TMII malam ini
TMII juga telah merevitalisasi sejumlah wahana wisata yang dapat dinikmati oleh pengunjung, yakni wahana Keong Mas, kereta gantung, hingga area terbuka untuk bersantai atau sekadar beristirahat sejenak. Pagar pembatas di seluruh anjungan rumah adat TMII pun telah dilepas oleh pengelola agar memudahkan pengunjung pergi ke satu anjungan ke anjungan lain, dan saat ini masih tersisa sejumlah anjungan yang sedang dalam proses revitalisasi.
Selain merevitalisasi sarana dan prasarana yang sudah ada, TMII juga menghadirkan wahana baru Taman Burung Jagat Satwa Nusantara dengan ragam jenis burung-burung cantik khas Indonesia. Untuk masuk ke fasilitas itu, pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp50-60 ribu per orang.
Meskipun hari ini adalah hari terakhir masa libur tahun baru bagi sebagian masyarakat, terutama bagi anak sekolah, TMII masih menjadi kawasan wisata populer dengan jumlah pengunjung hampir mendekati 40 ribu kemarin atau saat malam pergantian tahun. Terbaru, Ari membeberkan bahwa kemungkinan besar hari ini jumlah pengunjung akan lebih banyak dibandingkan kemarin karena sudah ramai sejak pagi hari.
Di sejumlah area, pengunjung terlihat cukup ramai untuk datang dan menikmati hiburan di sana, seperti anjungan rumah adat Jakarta yang menyediakan ragam kuliner khas Jakarta dan pertunjukan musik. Selain itu, pengunjung juga berkumpul di area Danau Archipelago untuk menikmati atraksi air mancur dan tarian tradisional dari sejumlah penari di area sekitarnya.
“Di sini sudah bagus, saya sama keluarga jadi betah di sini,” kata Atih, salah satu pengunjung TMII asal Depok, Jawa Barat.
Jika lapar, pengunjung dapat membeli kuliner dari UMKM setempat dengan harga yang masih ramah di kantung. Foodtruck dan sejumlah kafe juga tersedia bagi pengunjung yang ingin membeli hidangan cepat saji atau camilan khas barat.
Pesona aneka satwa di Taman Margasatwa Ragunan
Setelah mengulik area wisata TMII di Timur Jakarta, saatnya berpindah ke tempat wisata yang tidak kalah populer di Ibu Kota, yakni Taman Margasatwa (TM) Ragunan. Terletak di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, TM Ragunan menyediakan dua ribu lebih satwa yang dapat dilihat secara langsung oleh pengunjung.
“Tahun ini, jumlah pengunjung lebih tinggi dibandingkan kemarin. Tahun ini berbeda, puncaknya tanggal 24 Desember 2023, sebelum Natal,” kata Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang di Ragunan, Senin.
Murah, meriah, dekat menjadi beberapa alasan melonjaknya jumlah pengunjung di TM Ragunan hari itu. Dengan harga tiket sebesar Rp4.000 untuk dewasa dan Rp3.000 untuk anak-anak, pengunjung dapat menikmati ragam hiburan dari satwa-satwa menarik di TM Ragunan.
Hingga Senin, TM Ragunan buka lebih awal pukul 06:30 WIB hingga pukul 16:00 WIB saat loket tutup. Pengunjung dapat menikmati sisa hari di Ragunan (bagi yang sudah membeli tiket sebelum loket tutup) maksimal pukul 18:00 WIB.
Menurut Wahyudi, ada sejumlah spot satwa yang paling sering dikunjungi pengunjung, yakni kandang gajah, harimau, jerapah, dan primata. Sejalan dengan tuturan Wahyudi, di area tersebut memang terlihat pengunjung ramai memadatinya.
Baca juga: 96.111 orang kunjungi Ragunan di libur Tahun Baru 2024
Baca juga: Libur tahun baru, warga padati Danau Sunter dan Waduk Pluit
Meskipun tidak diperbolehkan untuk memberi makan atau menyentuh satwa-satwa di sana secara langsung, pengunjung antusias sambil mengabadikan momen-momen lucu dari satwa Ragunan. Tidak jarang anak-anak tersenyum senang saat satwa yang ingin dilihat mereka muncul dan memperlihatkan diri dari kandangnya.
Setiap hari Senin, TM Margasatawa memberlakukan libur satwa atau hari libur khusus untuk satwa-satwa di sana. Selama libur Natal dan tahun baru, satwa-satwa di sana tidak diliburkan karena hari Senin bertepatan dengan tanggal merah.
Oleh sebab itu, pada Selasa (2/1) TM Margasatwa tutup sebagai hari libur satwa untuk mengganti hari libur sebelumnya.
“Baru diberlakukan kembali libur satwa setelah tahun baru, yaitu besok dan Ragunan tutup untuk pengunjung,” kata Wahyudi.
Selain melihat ragam satwa menarik di TM Ragunan, pengunjung juga diperbolehkan untuk membawa makanan dari luar dan berpiknik di sekitar area wisata. Namun, pihak pengelola mengingatkan untuk tidak menutup akses jalan saat berpiknik.
Jika tidak membawa makanan, pengunjung tidak perlu khawatir. Di sejumlah sudut TM Ragunan, terdapat UMKM yang menjual aneka makanan dan minuman dengan harga terjangkau. Di dalam TM Ragunan, pihak pengelola terlihat serius dalam merevitalisasi sejumlah fasilitas, seperti jalur pejalan kaki, tempat sampah, dan kebersihan kandang satwa.
“Sudah muter-muter, ke kandang gajah, rusa, habis ini ke kandang buaya. Puas sih,” kata Mayang, salah satu pengunjung TM Ragunan dari Cikarang, Jawa Barat.
Sejauh ini, Ragunan sudah cukup berhasil berbenah diri dan membuat pengunjung merasa nyaman saat berwisata di sana. Hal itu terbukti dengan masih populernya Ragunan sebagai salah satu destinasi wisata di kawasan Jakarta.
Baca juga: Psikolog beri kiat membuat resolusi tahun baru yang realistis
Baca juga: Jokowi ajak masyarakat sambut tahun 2024 dengan semangat dan optimisme