Ketum Golkar Airlangga instruksikan rebut suara Jabar

id kampanye penutup Golkar,Partai Golkar,Ketua Umum Golkar,Airlangga Hartarto,suara jawa barat,pilpres 2024,pemilu 2024

Ketum Golkar Airlangga instruksikan rebut suara Jabar

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan arahan dalam acara kampanye penutup Partai Golkar di Pemilu 2024 di Kota Bandung, Jakarta, Jumat (9/2/2024). ANTARA/Genta Tenri Mawangi.

Bandung (ANTARA) - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menginstruksikan kader-kader partainya untuk merebut suara di Jawa Barat dan menjadikan Golkar kembali unggul di provinsi itu di Pemilu 2024.

Partai Golkar, pada Pemilu 2019, berada di urutan keempat untuk perolehan suara di Jawa Barat, sementara urutan pertama ada Partai Gerindra, diikuti oleh PDI Perjuangan dan PKS.

“Dari Bandung kita serukan sekali lagi dengan semangat Bandung: Mari Bung rebut kembali!” kata Airlangga saat memberikan arahan kepada para kadernya dalam kampanye penutup Partai Golkar di Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat.

Dia menjelaskan Jawa Barat merupakan daerah yang penting, karena provinsi itu merupakan lumbung suara bagi Partai Golkar. Airlangga optimistis upaya menjadikan Golkar kembali unggul di Jawa Barat pada Pemilu 2024 salah satunya karena eratnya kedekatan partai berlogo Pohon Beringin itu dengan Jawa Barat.

“Untuk masyarakat Bandung dan Jawa Barat, saya ingin tegaskan sekali lagi, lumbung suara Partai Golkar adalah Jawa Barat. Jawa Barat sumber kekuatan kita di mana akar Pohon Beringin menancap sangat dalam sejak dulu atau Bahasa Korea-nya sejak zaman baheula, Jawa Barat, Golkar selalu melekat di hati dan dukungan besar bagi kekuatan Partai Golkar,” kata Airlangga.

Dia pun mengingatkan para kader untuk terus berjuang terutama memastikan masyarakat menggunakan hak pilihnya saat pemungutan suara pada 14 Februari 2024. KPU RI menetapkan pemungutan suara pasangan calon presiden-calon wakil presiden serta anggota legislatif berlangsung serentak pada 14 Februari 2024.

“Mari kita ke TPS (tempat pemungutan suara) tanggal 14 Februari! Kita rangkul seluruh masyarakat, kita berjuang bersama,” kata Ketua Umum Golkar.

Kampanye penutup Partai Golkar digelar di Kota Bandung, Jumat sore, dihadiri kurang lebih 1.000 orang, yang terdiri atas pengurus partai tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan anggota partai.

Beberapa petinggi Partai Golkar yang hadir dalam acara itu, di antaranya Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ridwan Kamil, Wakil Ketua Umum Nurul Arifin, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily, politikus muda Golkar Puteri Anetta Komarudin, serta ada pula Dito Ariotedjo.

Dalam acara itu, beragam acara hiburan turut memeriahkan kampanye penutup Golkar, di antaranya pertunjukan baris-berbaris dari Garuda Emas, stand-up comedy dari komika Marchel Widianto, pertunjukan musik dari Republik Band dan Richard 'Oke Gas' Jersey, kemudian penampilan kesenian tradisional Angklung.

Baca juga: PPK Denpasar jemput logistik pada H-2 Pemilu 2024
Baca juga: Hari Pers Nasional, Ganjar: Mudah-mudahan semua jadi paham ada kebebasan pers


“Tidak hanya sebagai ajang hiburan, konser ini juga menjadi wujud dari semangat yang diusung Partai Golkar untuk menciptakan kampanye damai sebagai bagian integral dari visi dan misi partai dalam membangun bangsa yang sejahtera," kata politikus Golkar Tantowi Yahya, yang bertugas menjadi ketua panitia penyelenggara kampanye.

Partai-partai politik dan pasangan capres-cawapres, dalam beberapa hari terakhir sebelum masa kampanye berakhir pada 10 Februari, memusatkan kegiatan kampanye mereka di Pulau Jawa, termasuk Jawa Barat.

Dari total 204,8 juta pemilih pada Pemilu 2024, 115,37 juta di antaranya menetap di Pulau Jawa.

Dari total enam provinsi di Pulau Jawa, Jawa Barat dan Jawa Timur menjadi dua kantong suara terbesar dibandingkan dengan Jawa Tengah, Banten, DKI Jakarta, dan D. I. Yogyakarta. Total pemilih di Jawa Barat mencapai 35,7 juta orang, Jawa Timur 31,4 juta orang, 28,2 juta orang di Jawa Tengah, 8,84 juta pemilih di Banten, 8,25 juta pemilih di Jakarta, dan 2,87 juta pemilih di Yogyakarta.