Jalur Mudik NTB Dalam Kondisi Mantap

id JALUR MUDIK NTB

Jalan kita, apalagi nasional semuanya kondisinya mantap. Kalau pun ada yang rusak itu karena sedang dalam perbaikan dan lokasinya tidak banyak
Mataram (Antara NTB) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Nusa Tenggara Barat H Wedha Magma Ardhi menegaskan kondisi jalur mudik untuk Lebaran 2017 di seluruh wilayah itu dalam kondisi mantap.
"Jalan kita, apalagi nasional semuanya kondisinya mantap. Kalau pun ada yang rusak itu karena sedang dalam perbaikan dan lokasinya tidak banyak," kata Magma Ardhi di Mataram, Kamis.
Ia menjelaskan, menghadapi arus mudik tahun ini, pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan maupun antisipasi khususnya bagi para pemudik yang menggunakan jalan raya.
Tidak hanya itu, sebutnya, pihaknya juga sedang melakukan perbaikan di sejumlah titik ruas jalan, terutama di wilayah Alas, Kabupaten Sumbawa.
"Kalau untuk jalan di Pulau Lombok sudah bagus, sedangkan Pulau Sumbawa hanya di beberapa bagian saja kurang lebih 5-10 km yang kita perbaiki," jelasnya.
Ia menambahkan, perbaikan jalan tersebut juga dilakukan pada beberapa jembatan. Hanya saja untuk jembatan tidak bisa selesai sebelum lebaran, melainkan sesudah lebaran baru bisa di tuntaskan pengerjaannya.
"Tapi untuk pada perbaikan jalan dan jembatan ini kita sudah siapkan pos-pos pengaman sehingga masyarakat atau pemudik tahu ada perbaikan," jelasnya.
Dinas PU NTB telah mendata kondisi kemantapan jalan nasional yang menjadi jalur utama untuk angkutan logistik dan arus mudik antar kabupaten dan provinsi sudah mencapai 98,74 persen atau 922,78 kilometer.
"Kaitan arus mudik, kondisi jalan raya tidak ada masalah. Jalur utama mulai dari Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat hingga Sape, Kabupaten Bima tidak ada masalah," kata Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum NTB Ahmad Machul.
Ia menyatakan, untuk kondisi jalan nasional yang tidak mantap sepanjang 11,74 kilometer atau 1,26 persen tersebar di beberapa titik, salah satunya di Kecamatan Plampang, Kabupaten Sumbawa. Jalan yang tidak mantap tersebut disebabkan berkurangnya fungsi akibat dari kondisi lapis kontruksi yang rusak.
Kerusakan jalan nasional tersebut salah satunya disebabkan karena
tonase kendaraan yang melewati batas maksimum yang diperbolehkan
sebesar 40 ton.
"Makanya itu pentingnya ada jembatan timbang untuk mengecek tonase setiap kendaraan besar dengan muatan berat yang akan melintasi jalan raya," ujarnya.
Menurut Machul, meskipun jalan nasional sudah mantap hampir 100
persen, bukan berarti tidak akan ada hambatan pada saat momen mudik
Lebaran Idul Fitri 1438 Hijriah.
Sebab, ada sejumlah titik yang rawan macet karena kondisi lebar jalan yang relatif sempit dengan jumlah arus kendaraan yang melintas relatif padat, terutama pada waktu-waktu tertentu. Misalnya, di ruas jalan Mantang, Kabupaten Lombok Tengah, dan ruas jalan Masbagik dan Labuhan Lombok, Kabupaten Lombok Timur. Sedangkan, di Pulau Sumbawa, relatif tidak ada hambatan. (*)