Jakarta (ANTARA) - Museum dan Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) bakal menjadi ruang edukasi-entertainment pengembangan pecatur-pecatur lintas generasi.
Pemilik Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) Eka Putra Wirya mengatakan keberadaan museum dan SCUA di Bekasi, diharapkan menjadi "kawah candradimuka" untuk pecatur-pecatur Indonesia dengan menerapkan kurikulum pengembangan kreatifitas.
"Dengan adanya tempat ini saya rasa turnamen akan lebih banyak kami adakan. Kemudian kami mempunyai museum catur, ini merupakan platform pembinaan dengan konsep edutainment yang menggunakan teknologi agar memancing para pecatur lebih kreatif," kata pemilik SCUA Eka Putra Wirya dikutip dari keterangan resmi, Minggu.
Menurut Eka Putra Wirya dengan adanya platform berupa museum dan SCUA nantinya akan menarik minat penggemar catur sekaligus generasi muda khususnya.
"Pembangunan ini memang platform untuk pembinaan, untuk menarik dan memancing anak-anak kreatif. Ini juga menjadi momentum pembinaan pecatur di Indonesia," ujar Eka Putra Wirya.
Saat ditanya kemungkinan pembangunan museum dan SCUA di tempat lain, Eka Putra Wirya mengungkapkan masih perlu tinjauan dan melihat situasi ke depan. Selain bergerak di bidang edutainment, SCUA mengadakan agenda turnamen berskala nasional dan internasional akan menjadi sarana untuk menjaring para pecatur-pecatur profesional. Terbaru Kejuaraan catur 2nd Percasi - SCUA FIDE Rated yang diikuti oleh 103 peserta dengan Elo 2250 poin rampung dilaksanakan.
103 peserta Kejuaraan catur 2nd Percasi - SCUA FIDE Rated berasal dari dalam negeri berasal dari 14 provinsi, sedangkan peserta dari luar negeri berasal dari enam negara, yaitu Inggris, Australia, Uzbekistan, Malaysia, Myanmar, dan Finlandia.
Baca juga: Pecatur Budidharma kunci gelar juara 2nd SCUA FIDE Rated
Baca juga: Pecatur Aditya Bagus remis di babak keenam Kejuaraan DCR
Di kategori terbuka, pecatur muda Nayaka Budidharma mengunci gelar juara usai menaklukkan pecatur senior FIDE Master Maksum Firdaus (2183) pada babak sembilan, yang merupakan babak terakhir kompetisi. Peringkat kedua kategori terbuka ditempati FM Kemas Ade Krisna diikuti Master Nasional Eko Supriyono sama-sama mengumpulkan 7 point.