Mataram (ANTARA) - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nusa Tenggara Barat (NTB) I Gede Putu Aryadi meminta calon pekerja migran Indonesia (CPMI) menguasai bahasa asing sebagai modal dasar bekerja di luar negeri.
"Mempelajari bahasa asing adalah keharusan untuk bekerja di luar negeri. Namun demikian, harus tetap memegang teguh jati diri bangsa," ujarnya pada kegiatan seleksi nasional II program pemagangan ke Jepang 2024 di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB di Mataram, Rabu.
Menurutnya, ada tiga hal yang harus dipenuhi untuk sukses magang ke Jepang, yakni bisa berkomunikasi dengan teman kerja atau pihak lain, membangun kemitraan dan jaringan yang baik.
"Jangan pernah jaim atau jaga image. Karena orang yang jaim, cenderung ego dan pasti sulit bisa membangun persahabatan dan kemitraan," kata dia.
Baca juga: Disnaker NTB sebut proses rekrutmen jadi titik rawan PMI ilegal
Ia menyebut tidak kalah pentingnya, yakni menguasai bahasa asing dan budaya, salah satunya Jepang. Proses seleksi magang Jepang ketat karena mengutamakan kualitas SDM.
"Jika tidak bisa berkomunikasi dengan benar, ketika ada masalah akan sulit dicarikan solusi-nya. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari bahasa dan budaya setempat," katanya.
Sebanyak 157 orang mengikuti seleksi nasional II program pemagangan ke Jepang 2024 di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB. Seleksi nasional ini merupakan kerja sama Kemnaker RI dan IM Japan yang diselenggarakan oleh Disnakertrans NTB dan DPD Ikapeksi NTB.
Baca juga: Warga NTB bekerja di luar negeri capai 36 ribu orang
Seleksi nasional II program pemagangan ke Jepang 2024, berlangsung selama sepekan meliputi beberapa tahapan, dengan peserta tidak hanya berasal dari NTB, tetapi juga ada satu peserta yang berasal dari luar NTB, yaitu Papua. Hal ini menunjukkan animo generasi muda yang ingin mencari pengalaman ke Negeri Sakura tiap tahun terus meningkat.
Rincian peserta seleksi nasional program pemagangan Jepang 2024, yakni Kota Mataram 11 orang, Kabupaten Lombok Barat 32 orang, Lombok Tengah 40 orang, Lombok Timur 52 orang, Lombok Utara 3 orang, Sumbawa 17 orang dan Jayapura - Papua 1 orang.
Perwakilan IM Japan, Fujita Shinggdu, menyampaikan setelah lulus seleksi tahap ini peserta akan dites kemampuan bahasa Jepang. Jika lulus tes bahasa, maka akan mengikuti pelatihan tahap I.
"Kemudian mengikuti tes bahasa tahap kedua. Jika lulus tes bahasa tahap kedua, maka akan mengikuti pelatihan tahap II selama kurang lebih duabbulan di Cevest Bekasi," ujarnya.
Baca juga: Menteri Ketenagakerjaan meminta PMI promosikan pariwisata NTB
Fujita juga menjelaskan IM Japan memiliki 15 kantor cabang di Jepang, dari Hokaido sampai Okinawa dan hanya menerima peserta pemagangan dari lima negara, yaitu Indonesia, Thailand, Vietnam, Srilangka, dan Bangladesh.
"Jika peserta magang menemukan masalah selama melakukan proses pemagangan dapat disampaikan ke petugas IM Japan. Kami akan mendukung kalian semua dan sama-sama menemukan solusi terbaik," katanya.
Disnakertrans NTB ajak calon pekerja migran kuasai bahasa asing
Mempelajari bahasa asing adalah keharusan untuk bekerja di luar negeri