Mataram (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendorong sinergisitas dunia pendidikan dan usaha untuk membangun ekosistem ketenagakerjaan, salah satunya melalui penyiapan bursa kerja atau job fair.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disnakertrans Provinsi NTB Muslim menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang terbuka, transparan, dan berdaya saing.
"Kegiatan seperti job fair ini merupakan langkah nyata dalam mempertemukan dunia pendidikan dan dunia usaha," ujarnya pada kegiatan job fair yang digelar Universitas Mataram (Unram) melalui keterangan tertulis diterima di Mataram, Minggu.
Kegiatan job fair di Unram ini diikuti 40 perusahaan dari berbagai sektor usaha, baik daerah maupun nasional. Job fair tersebut menjadi bagian dari rangkaian Unram Career Week 2025 yang digagas untuk memperluas peluang karier bagi mahasiswa dan alumni, sekaligus memperkuat sinergi antara universitas dan dunia usaha.
Baca juga: Disnakertrans dan Ummat siapkan 2.989 lowongan kerja di NTB
Ia mengatakan di tengah arus perubahan dunia kerja yang kian cepat, kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan dunia usaha menjadi kunci membangun masa depan tenaga kerja Indonesia.
Muslim menyampaikan apresiasi atas konsistensi Unram dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah.
Ia menambahkan Pemerintah Provinsi NTB telah menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2025 tentang Informasi Ketenagakerjaan, yang menjadi dasar penguatan transparansi dan perlindungan tenaga kerja melalui pengelolaan data yang akurat dan terintegrasi.
Ia menyebutkan job fair Unram 2025 menjadi wadah interaksi langsung antara mahasiswa, alumni, dan perusahaan, yang tidak hanya memperluas peluang kerja, tetapi juga membuka ruang bagi peserta untuk memperoleh bimbingan karier dan pengembangan diri.
"Melalui kegiatan ini, kita memastikan kebutuhan tenaga kerja di daerah dapat terpenuhi secara tepat, sekaligus membuka ruang bagi para lulusan untuk beradaptasi dengan kebutuhan dunia kerja yang terus berkembang," ucap Muslim.
Baca juga: NTB mengintegrasikan puncak bulan K3 di Mandalika dengan bursa kerja
Muslim menegaskan pihaknya juga tengah menyiapkan pusat layanan informasi dan skill center sebagai wadah pengembangan kompetensi tenaga kerja lokal. Fasilitas ini dirancang untuk meningkatkan daya saing dan kesiapan kerja masyarakat NTB di berbagai sektor.
"Kita ingin tenaga kerja NTB tidak hanya siap bekerja di daerah sendiri, tetapi juga mampu bersaing di tingkat nasional, bahkan internasional. Karena itu, kerja sama antara dunia usaha, dunia pendidikan, dan pemerintah menjadi sangat penting untuk menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang produktif dan berkelanjutan," katanya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Mataram Sujita menegaskan job fair merupakan wujud komitmen universitas dalam membantu mahasiswa dan alumni memasuki dunia kerja.
"Salah satu indikator keberhasilan perguruan tinggi adalah sejauh mana alumninya mampu memperoleh pekerjaan yang layak," ujarnya.
Baca juga: Kemenaker Gelar 11 Bursa Kerja di NTB
Menurutnya, kesuksesan lulusan tidak hanya ditentukan oleh kemampuan akademik (hard skills), tetapi juga keterampilan nonteknis (soft skills), seperti kemampuan berkomunikasi, integritas, kerja sama, etos kerja, dan inisiatif.
"Hard skill hanya berkontribusi sekitar 20 persen terhadap kesuksesan karier, sementara 80 persen-nya ditentukan oleh soft skills. Karena itu, mahasiswa perlu terus melatih kemampuan sosial dan karakter kerja yang baik," katanya.
Baca juga: Pemprov NTB Akan Tambah APBD Untuk Bursa Kerja
Baca juga: Ribuan Pemuda Serbu Pameran Bursa Kerja NTB