Jakarta (ANTARA) -
"Makanan bergizi seimbang dan suplemen tambahan itu penting diperhatikan. Yang penting lainnya juga tetap terhidrasi dan menyesuaikan jenis-jenis pengobatan sesuai dengan kebutuhan ibu hamil yang kondisinya berbeda-beda," ujar dia.
Andrew menyarankan ibu hamil agar mengkonsumsi karbohidrat kompleks pada saat sahur seperti nasi merah, roti gandum, oat, hingga kentang. Selain itu, ibu hamil juga diminta mengonsumsi protein nabati, protein hewani, lemak sehat, hingga sayur dan buah, serta air putih yang cukup.
Selama bulan puasa, ibu hamil yang berpuasa Ramadhan sebaiknya menghindari makanan yang berlemak, terlalu pedas hingga mengkonsumsi kafein berlebihan. Andrew menyarankan ibu hamil untuk mengonsumsi vitamin atau suplemen makanan berupa asam folat, vitamin D, kalsium, dan zat besi.
Dia menekankan agar ibu hamil tidak memaksakan untuk berpuasa apabila kondisi kesehatannya menurun atau mengalami kondisi-kondisi tertentu yang berisiko pada kehamilannya misalnya mengalami mual atau sakit kepala.
Baca juga: Cara pencegahan stunting sejak remaja dengan memperbaiki kualitas hidup
Baca juga: Cara perawatan wajah yang baik untuk ibu hamil
Meski ibu hamil relatif aman melakukan puasa, tetapi, dia disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter maupun fasilitas kesehatan terdekat agar kondisi kesehatannya tetap terjaga. Selain itu, perlu diketahui apakah ibu hamil memiliki penyakit penyerta (komorbid) sehingga berisiko saat menjalani puasa.
Selain soal asupan nutrisi, menjaga kesehatan fisik dan emosional juga penting ketika perempuan sedang hamil. Andrew mencontohkan pasangan sebaiknya membantu pekerjaan rumah tangga agar ibu hamil tidak kelelahan atau bahkan mengalami depresi sehingga berdampak pada kondisi kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.