Kemendagri meminta pemda gelar pasar murah

id Kemendagri,Pasar Murah,tepat sasaran

Kemendagri meminta pemda gelar pasar murah

Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir saat memberi sambutan dalam Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan menjelang Idulfitri 1445 Hijriah yang digelar Badan Pangan Nasional (Bapanas) di Gudang Bulog, Jakarta, Senin (1/4/2024). ANTARA/Harianto

Jakarta (ANTARA) - Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir meminta kepada seluruh pemerintah daerah (pemda) menggelar pasar murah menjelang Lebaran 2024 yang benar-benar menyasar masyarakat yang membutuhkan.
 

"Masih terdapat beberapa daerah yang belum all out. Jadi, hanya seremonial baik itu pelaksanaan pasar murah. Tolong upaya upaya yang seremonial seperti itu tidak lagi dilaksanakan, tetapi betul-betul tepat sasaran kepada masyarakatnya, baik waktunya maupun lokasinya," kata Tomsi saat memberi sambutan dalam Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan menjelang Lebaran 2024 yang digelar Badan Pangan Nasional (Bapanas) di Gudang Bulog, Jakarta, Senin (1/4).

Menurut Tomsi, masih ada sejumlah daerah yang melaksanakan pasar murah. Akan tetapi, sejumlah komoditas pangan yang dijual dalam kegiatan tersebut hanya dibeli oleh aparatur sipil negara (ASN), bukan masyarakat yang butuh.

"Pasar murah mengundang teman-teman ASN hadir, kepala desa bawa sekian orang. Jadi, yang membeli itu bukan masyarakat, melainkan teman-teman ASN," ucap Tomsi.

Oleh karena itu, Tomsi meminta kepada seluruh pemerintah daerah mengevaluasi setiap kegiatan pasar tersebut sehingga benar menyasar masyarakat yang membutuhkan. Dengan begitu, dapat mengendalikan inflasi.

Tomsi mengimbau pemerintah daerah agar memperhatikan harga bahan pokok menjelang Lebaran, termasuk rutin melakukan pemantauan harga di lapangan.

"Berkaitan dengan Ramadhan tahun ini, kami mengimbau agar rekan-rekan yang di daerah melaksanakan pemantauan dan sinergi berkaitan dengan ketersediaan (komoditas pangan) dan keterjangkauan harga," ujar Tomsi.

Ia mengarahkan pemda dan jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) untuk melakukan pemantauan dan pengawasan sebagai upaya memitigasi kenaikan harga komoditas pangan.

Hal ini, kata dia, termasuk harga bahan bakar minyak (BBM) dan gas alam cair (elpiji) yang harus dipantau lantaran dapat memicu kenaikan harga komoditas lainnya.

Tomsi menyebutkan sejumlah komoditas yang masih mengalami kenaikan harga di beberapa daerah, di antaranya telur ayam, bawang putih, minyak goreng, beras, daging ayam, gula pasir, bawang merah, dan cabai. Oleh karena itu, pemda termasuk jajaran forkopimda perlu melakukan upaya pengendalian.

 

Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir (kiri) dan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi (kanan) memberi keterangan kepada sejumlah awak media terkait gerakan pangan murah di Jakarta, Senin (1/4/2024). ANTARA/Harianto

Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggandeng lintas sektor baik kementerian, pemerintah daerah, hingga asosiasi pangan menggelar gerakan pangan murah di 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia guna membantu memenuhi kebutuhan sembako masyarakat menjelang Lebaran 2024.

"Hari ini Bapanas bersama Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Dalam Negeri BUMN bidang pangan, dan seluruh stakeholder pangan yang ada dan 514 kabupaten/kota di 38 provinsi mengadakan gerakan pangan murah," kata Kepala Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.

Arief mengatakan bahwa gerakan pangan murah di seluruh Indonesia hingga 9 April 2024. Kegiatan ini untuk membantu masyarakat agar mendapatkan harga sembako sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.

Baca juga: Pj Gubernur NTB siap jalani evaluasi kinerja triwulan II di Kemendagri
Baca juga: Juni 2024, Masyarakat bisa mengakses seluruh layanan publik lewat KTP digital

Bapanas menggelar gerakan pangan murah di kompleks Gudang Bulog DKI Jakarta, Jalan Pelepah Raya, Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Gerakan pangan murah tersebut juga dilaksanakan di seluruh Indonesia.

"Jadi, kalau kita lihat ini bukan hanya di Kelapa Gading, ada di seluruh kabupaten dan kota yang ada di Indonesia. Mudah-mudahan ini bisa membantu masyarakat banyak," ujar Arief.