Polresta Mataram atensi keamanan pemudik Terminal Mandalika

id terminal mandalika, atensi keamanan, polresta mataram, cegah pungli, calo tiket, mudik lebaran, idul fitri 1445 h

Polresta Mataram atensi keamanan pemudik Terminal Mandalika

Seorang kondektur mengecek tiket penumpang bus di Terminal Mandalika, Mataram, NTB, Senin (1/4/2024). ANTARA FOTO/Dhimas Budi Pratama/rwa.

Mataram (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menaruh atensi terkait dengan keamanan para pemudik Lebaran 2024 di kawasan Terminal Mandalika.

Kepala Polresta Mataram Kombes Pol. Ariefaldi Warganegara di Mataram, Jumat, mengatakan bahwa bentuk atensi pihaknya bersama pemerintah dalam momentum arus mudik tahun ini dengan mendirikan posko terpadu di Terminal Mandalika.

"Posko terpadu ini bukan hanya ditempati personel kami saja, melainkan seluruh pihak terkait yang punya peran penting dalam kegiatan mudik ini," kata Arief.

Pihak dari pemerintah yang terlibat tersebut ada dari TNI, satpol PP, dinas kesehatan, Jasa Raharja, dan dinas perhubungan.

"Giat terpadu ini juga kami rangkum dalam pelaksanaan Operasi Ketupat Rinjani 2024 yang memang fokus pada arus mudik dan stabilitas keamanan selama liburan Idulfitri 1445 Hijriah," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Satreskrim Polresta Mataram Kompol Made Yogi Purusa Utama mengatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan seluruh personel untuk menjalankan tugas di lapangan.

Khusus untuk di kawasan terminal, Yogi menegaskan bahwa pihaknya menaruh atensi terhadap aksi pungutan liar (pungli). Untuk mencegah hal tersebut, Polresta Mataram telah berkoordinasi dengan Satgas Pungli Mataram.

Baca juga: Pengemudi bus di Terminal Bojonegoro Jatim ikuti tes urine
Baca juga: Lebaran, Jumlah pemudik di Terminal Mandalika diprediksi naik tujuh persen


Pungli yang berpotensi terjadi di kawasan terminal itu terkait dengan pengangkutan penumpang dan penjualan tiket. Dalam menindaklanjuti persoalan ini, pihaknya mengedepankan langkah preventif dalam bentuk memberikan imbauan dan mencegah peluang terjadinya penjualan tiket melalui calo.

"Kami kedepankan preventif. Pencegahan dan imbauan. Kalau masih, baru kami lakukan tindakan represif," kata Yogi.