Jakarta (ANTARA) -
"Pelaku pasar wait and see terhadap hasil RDG BI untuk memastikan kebijakan suku bunga ke depan," kata ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Ia memperkirakan BI masih akan tetap mempertahankan BI-Rate sebesar 6 persen pada pengumuman hasil RDG BI pekan ini.
Aliran dana asing yang masih terus keluar dari pasar domestik turut mempengaruhi pelemahan rupiah yang masih bertengger di atas Rp16.000 per dolar AS.
Dana asing yang keluar dari pasar saham dan obligasi dalam negeri saat ini telah mencapai Rp31,3 triliun.
Selain itu, jika dilihat dari faktor-faktor pergerakan rupiah akhir-akhir ini masih dipengaruhi oleh sentimen eksternal dengan spekulasi bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed masih akan mempertahankan suku bunga tingginya untuk beberapa waktu ke depan.
Pasar memperkirakan The Fed baru akan menurunkan suku bunga paling cepat September 2024.
Pada perdagangan hari ini, Reny memproyeksikan rupiah akan bergerak ke kisaran Rp16.194 per dolar AS sampai dengan Rp16.268 per dolar AS.
Baca juga: Nilai tukar rupiah pagi ini turun menjadi Rp16.244 per dolar AS
Baca juga: Harga emas Antam hari ini merosot jadi Rp1,325 juta per gram