Media penting dalam perubahan persepsi untuk tangani obesitas

id kementerian kesehatan,kemenkes,menteri kesehatan,budi gunadi sadikin,rapat kerja kesehatan nasional 2024,obesitas

Media penting dalam perubahan persepsi untuk tangani obesitas

Tangkapan layar - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers Rapat Kerja Kesehatan Nasional 2024 di Tangerang, Banten (24/4/2024) ANTARA/HO-Kementerian Kesehatan RI

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa untuk menangani masalah obesitas di Indonesia perlu adanya perubahan sikap dan persepsi di masyarakat, sehingga peran media penting guna mewujudkan hal itu.

Dalam konferensi pers Rapat Kerja Kesehatan Nasional 2024 di Tangerang, Banten, Rabu, Budi mengatakan bahwa obesitas, yang disebabkan oleh konsumsi gula berlebih, dapat menyebabkan diabetes. Diabetes adalah induk dari segala penyakit, karena dapat menyebabkan penyakit yang menyerang oran-organ lain.

"Itu harus kita kontrol, karena budaya orang Indonesia itu suka makan manis, suka minum manis. Itu budaya Indonesia," ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, Kemenkes ingin membatasi kadar maksimal gula, garam, dan lemak, yang akan diimplementasikan dalam sebuah regulasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Dia mengatakan, meskipun peraturan penting dalam membatasi pola konsumsi seseorang, yang lebih penting adalah membangun kesadaran masyarakat. Menkes menilai media penting dalam mengubah persepsi dan budaya konsumsi gula masyarakat dan mempromosikan gaya hidup sehat.

Sebagai contoh, ujar dia, dengan edukasi yang tepat, maka orang yang dulunya suka minum kopi susu kental manis akan beralih ke kopi yang tidak ada gulanya, karena konsumsi kopi susu kental manis dianggap tidak keren.

Contoh lain adalah dengan menunjukkan bahwa tubuh yang ramping lebih baik. Selain dengan promosi untuk mengubah citra, kata dia, hal yang perlu dilakukan adalah mempromosikan sebuah gerakan, bukan dengan program. Dia mencontohkan, Hari Bebas Kendaraan Bermotor (Car Free Day) adalah sebuah gerakan yang membuat orang semangat berlari karena ada kegembiraan tersendiri di situ.

Baca juga: Menkes Budi Gunadi sebut paparan flu singapura ditentukan daya tahan tubuh
Baca juga: Kader posyandu perlu layani seluruh siklus hidup manusia


"Orang-orang rebutan lari, naik sepeda. Bisa foto-foto, selfie, masukin IG atau TikTok. Itu kesenangan mereka sendiri," tutur dia.

Menurut dia, dengan kegembiraan itu, orang akan merasa tertarik dan menganggap olahraga adalah hal yang keren.