Badung, Bali (ANTARA) - Koordinator kawasan Asia-Pasifik, Mediterania, Amerika, dan Afrika pada World Water Forum ke-10 di Bali bertemu pada Kamis untuk mengidentifikasi dan merumuskan langkah prioritas terkait dengan krisis air pada tingkat lokal dan regional.
Mereka membagikan hasil diskusi selama satu tahun dan menyampaikan ide-ide nyata dalam mengatasi tantangan air di tingkat regional. Pembicara dalam forum itu adalah Presiden Mediterranean Water Institute (IME) Alain Meyssonnier, CEO of Sabesp Benedito Braga, Executive Secretary of African Ministers’ Council on Water (AMCOW) Rashid Mbaziira, Chair of Governing Council Asia-Pacific Water Forum (APWF) Changhua Wu, dan Eelco Van Beek dari Asian Development Bank (ADB).
Forum tersebut juga memberikan pemahaman tentang aspek-aspek prioritas air secara umum, tetapi acapkali berbeda dari satu daerah dengan daerah lainnya.
Proses regional menjadi perhatian Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon saat pembukaan pada Selasa lalu. Dia menegaskan sesi proses regional sangat penting dan akan menjadi tonggak yang signifikan dari keseluruhan pembahasan tentang air pada pekan ini.
"Semangat berkolaborasi tidak hanya menjadi pondasi yang kuat untuk masa depan (pengelolaan air) yang berkesinambungan, tetapi juga memainkan peran krusial dalam keberhasilan (pengelolaan air) dari masing-masing kawasan," kata Fauchon.
Baca juga: Perhelatan Cultural Night menjadi agenda pemungkas WWF Bali
Baca juga: Indonesia calls for clean water equity, pushes a CoE
Seluruh sesi proses regional harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk berkolaborasi dan mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah air, katanya. Mengatasi air di masing-masing kawasan dan antar-kawasan memiliki keterkaitan satu sama lain.
World Water Forum ke-10 yang akan berlangsung hingga 25 Mei di Bali telah menghasilkan Deklarasi Menteri yang disahkan di akhir Pertemuan Tingkat Menteri dan dihadiri 106 negara dan 27 organisasi internasional.