Mataram (ANTARA) - Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Iptu Abisatya Darma Wiryatmaja mengungkapkan korban kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi di pondok pesantren (ponpes) wilayah Sekotong sebanyak empat santriwati.
"Korbannya empat orang. Satu disetubuhi, tiga dicabuli," kata Iptu Abisatya di Mataram, Kamis.
Dari empat korban, pihak kepolisian telah melakukan visum. Abisatya memastikan hasilnya sudah dikantongi penyidik.
"Hasil visum, sudah ada, sudah kami dapatkan," ujar dia.
Baca juga: Polisi NTB memburu pimpinan ponpes terduga pelaku pelecehan santriwati
Dengan menyampaikan hal demikian, kini kepolisian tinggal menunggu terlapor yang masih dalam proses pencarian di lapangan. Dalam upaya tersebut, Abisatya menduga terlapor masih berada di Pulau Lombok.
"Pencarian masih terus kami lakukan, sejauh ini kami menduga terlapor ini masih di Lombok," ucapnya.
Terlapor dalam kasus pelecehan seksual santriwati ini merupakan pimpinan ponpes berinisial MA yang menghilangkan diri sejak Rabu (8/5).
Terlapor menghilang ketika ada reaksi sekelompok masyarakat yang datang menyerang dan melakukan perusakan ponpes. Penyerangan itu buntut dari dugaan terlapor melakukan pelecehan seksual terhadap korban.
Berita Terkait
Kementerian PPPA menegaskan pelecehan merupakan tindak pidana
Senin, 2 September 2024 20:44
Ketua KPU Bali: Jajarannya dilarang 'aneh-aneh' buntut kasus Hasyim
Sabtu, 6 Juli 2024 4:57
IDAI sarankan orang tua perkenalkan anatomi tubuh ke anak
Kamis, 20 Juni 2024 19:41
Pelaku peretas akun medsos atas nama Icha Shakila, jadikan anak sebagai korban
Senin, 10 Juni 2024 9:19
KAI Daop 1 kampanye antipelecehan seksual di Stasiun
Minggu, 2 Juni 2024 7:22
Kasus pelecehan mahasiswi PKL di KLU dihentikan, Manajer hotel: Silakan kembali lapor
Jumat, 10 Mei 2024 15:59
Seorang pria dihakimi massa diduga lecehkan enam anak
Jumat, 10 Mei 2024 5:45
Dipicu isu pelecehan seksual, Warga rusak Pondok Pesantren di Lombok Barat
Kamis, 9 Mei 2024 18:11