Korban pelecehan di Ponpes Sekotong Lombok Barat sebanyak 4 santriwati

id pelecehan seksual, ponpes sekotong, pimpinan ponpes kabur, korban pelecehan, santriwati korban pelecehan

Korban pelecehan di Ponpes Sekotong Lombok Barat sebanyak 4 santriwati

Kepala Satreskrim Polres Lombok Barat Iptu Abisatya Darma Wiryatmaja. (ANTARA/Dhimas B.P.)

Mataram (ANTARA) - Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Iptu Abisatya Darma Wiryatmaja mengungkapkan korban kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi di pondok pesantren (ponpes) wilayah Sekotong sebanyak empat santriwati.

"Korbannya empat orang. Satu disetubuhi, tiga dicabuli," kata Iptu Abisatya di Mataram, Kamis.

Dari empat korban, pihak kepolisian telah melakukan visum.  Abisatya memastikan hasilnya sudah dikantongi penyidik.

"Hasil visum, sudah ada, sudah kami dapatkan," ujar dia.

Baca juga: Polisi NTB memburu pimpinan ponpes terduga pelaku pelecehan santriwati

Dengan menyampaikan hal demikian, kini kepolisian tinggal menunggu terlapor yang masih dalam proses pencarian di lapangan. Dalam upaya tersebut, Abisatya menduga terlapor masih berada di Pulau Lombok.

"Pencarian masih terus kami lakukan, sejauh ini kami menduga terlapor ini masih di Lombok," ucapnya.

Terlapor dalam kasus pelecehan seksual santriwati ini merupakan pimpinan ponpes berinisial MA yang menghilangkan diri sejak Rabu (8/5).

Terlapor menghilang ketika ada reaksi sekelompok masyarakat yang datang menyerang dan melakukan perusakan ponpes. Penyerangan itu buntut dari dugaan terlapor melakukan pelecehan seksual terhadap korban.