Athena (ANTARA) - Para pemimpin kelompok G7, Jumat (14/6), mengumumkan bahwa mereka bersatu dalam mendukung "gencatan senjata segera" di Jalur Gaza.
"Kami bersatu dalam mendukung kesepakatan komprehensif yang telah diajukan, yang akan mengarah pada gencatan senjata segera di Gaza, pembebasan semua sandera, dan jalur kredibel menuju perdamaian yang mengarah pada solusi dua negara," kata para pemimpin dalam pernyataan bersama.
"Kami juga menyerukan peningkatan bantuan kemanusiaan yang signifikan dan berkelanjutan," demikian pernyataan bersama tersebut.
Pada 31 Mei, Presiden AS Biden mengatakan bahwa Israel mengajukan perjanjian tiga fase yang akan mengakhiri permusuhan di Gaza dan menjamin pembebasan sandera yang ditahan di wilayah pesisir tersebut.
Baca juga: Palestina siapkan rencana rehabilitasi pascaperang di Jalur Gaza
Rencana tersebut mencakup gencatan senjata, pertukaran sandera-tahanan, dan rekonstruksi Gaza.
Pernyataan bersama itu juga menyebutkan bahwa para pemimpin kelompok G7 berdiri dalam solidaritas untuk mendukung perjuangan Ukraina demi kebebasan dan rekonstruksi negara tersebut selama diperlukan.
"Di hadapan Presiden Zelenskyy, kami memutuskan untuk menyediakan sekitar USD50 miliar dengan memanfaatkan pendapatan luar biasa dari aset negara Rusia yang tidak bergerak, sehingga mengirimkan sinyal yang jelas kepada Presiden Putin," kata pernyataan itu.
"Kami meningkatkan upaya kolektif kami untuk melucuti senjata dan mencairkan dana kompleks industri militer Rusia," demikian pernyataan tersebut.
Baca juga: Keluarga tentara Israel minta anaknya dipulangkan dari perang Gaza
Beralih ke Afrika, para pemimpin G7 mengatakan mereka memajukan upaya untuk berinvestasi dalam infrastruktur berkelanjutan di benua tersebut dan telah meluncurkan inisiatif Energi untuk Pertumbuhan di Benua Afrika dengan banyak mitra di Afrika.
Mengenai negara-negara berkembang, mereka menekankan korelasi antar pengentasan kemiskinan dan penanggulangan tantangan global.
Mereka berjanji untuk memungkinkan Bank Dunia meningkatkan pinjaman sebesar 70 miliar dolar (sekitar Rp1.154 triliun) sekaligus mendorong komunitas internasional untuk mengatasi beban utang.
Mereka juga menyatakan bahwa mereka memperdalam kerja sama untuk memanfaatkan dan mengelola risiko kecerdasan buatan (AI), mengambil langkah nyata untuk mengatasi tiga krisis perubahan iklim, polusi dan hilangnya keanekaragaman hayati serta menegaskan kembali komitmen mereka dan meningkatkan kerja sama untuk mengatasi migrasi.
Sumber: Anadolu
Berita Terkait
Pemain Inggris Ross Barkley kembali berlabuh di Aston Villa
Selasa, 2 Juli 2024 7:11
Timnas Inggris ke perempat final usai kalahkan Slowakia skor 2-1
Senin, 1 Juli 2024 7:28
Siswa sekolah dasar wajib belajar Bahasa Inggris
Sabtu, 29 Juni 2024 11:36
Euro 2024: Inggris, Denmark dan Slovenia ke 16 besar
Rabu, 26 Juni 2024 6:40
Inggris puncaki klasemen akhir Grup C saat ditahan imbang Slovenia
Rabu, 26 Juni 2024 6:20
Prediksi Inggris vs Slovenia, skor, head to head dan susunan pemain
Selasa, 25 Juni 2024 12:51
Kasper Hjulmand tak kecewa hasil imbang lawan Inggris
Jumat, 21 Juni 2024 6:13
Kapten Timnas Inggris Kane harap timnya tetap tenang hadapi tekanan
Jumat, 21 Juni 2024 6:12